Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Perbaikan SDN Sukadaya 02 Bekasi, Dinas Cipta Karya: Prioritas Ditentukan Disdik

Kompas.com - 26/08/2022, 21:20 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi menanggapi soal kerusakan bangunan Sekolah Dasar Negeri Sukadaya 02, Kecamatan Sukawangi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Beni Saputra mengatakan, kewenangan untuk menetapkan prioritas perbaikan sekolah berada di Dinas Pendidikan.

"Untuk menentukan prioritas sekolah mana yang akan kami bangun itu dari Disdik," ujar Beni, saat dihubungi, Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Disdik Akui Keterlambatan Pengadaan Meja dan Kursi di SDN Sukadaya 02 Bekasi

Beni menjelaskan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang hanya berwenang untuk melakukan perbaikan berdasarkan prioritas yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan.

Sementara, Beni mengaku belum mengetahui apakah perbaikan bangunan SDN Sukadaya 02 telah masuk prioritas.

"Kalau kami tugasnya hanya membangun, yang menentukan apakah sekolah itu rusak adalah Dinas Pendidikan," kata Beni.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda mengatakan, pembangunan fisik bangunan sekolah yang rusak merupakan tanggung jawab Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang.

Sedangkan Dinas Pendidikan hanya sebatas mengusulkan sekolah yang perlu dibangun atau diperbaiki.

"Kalau bicara fisik bangunan, itu wewenang pembangunan ada di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Jadi, kami hanya mengusulkan, alokasi pembangunannya itu nanti ada di Dinas Cipta Karya," kata Carwinda, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: Respons Disdik Kabupaten Bekasi soal Buruknya Kondisi Bangunan SDN Sukadaya 02

Adapun sejumlah tenaga pengajar dan orangtua siswa mendesak Pemerintah Kabupaten Bekasi segera memperbaiki kondisi bangunan SDN Sukadaya 02.

Kerusakan bangunan itu sudah terjadi selama lima tahun. Semua plafon di enam ruang kelas berlubang dan tidak layak untuk kegiatan belajar.

Bahkan, ada kelas yang tidak memiliki fasilitas kursi dan meja. Tembok kelas juga tampak kotor dan penuh dengan coretan.

Ironinya, jarak sekolah ini dengan kantor Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak lebih dari 40 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com