BEKASI, KOMPAS.com - Sepuluh orang dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan maut yang terjadi di depan Sekolah Dasar Negeri Kota Baru II dan III di Jalan Sultan Agung, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022) siang.
Dari sepuluh orang itu, empat diantaranya merupakan anak-anak. Keempatnya adalah murid-murid yang berasal dari sekolah dasar tersebut.
Vidi Fabiono adalah satu dari empat anak-anak yang tewas dalam peristiwa nahas itu.
Vidi, yang seharusnya pulang ke rumah dan menikmati makan siang dengan lauk favoritnya, malah tidak pernah kembali untuk selamanya.
"Padahal pas itu saya sudah masak sop kaki sapi kesukaannya," kata nenek dari Vidi, yakni Hamdah (62), saat ditemui di rumahnya.
Baca juga: Sopir Truk Kontainer dalam Kecelakaan Maut di Bekasi Jadi Tersangka
Malang bagi Hamdah, anak perempuannya yang bernama Maryati (37) ikut tewas dalam kejadian tersebut. Saat itu, Maryati tengah menjemput keponakannya ke sekolah.
Keduanya dinyatakan tewas di tempat setelah ditabrak oleh truk kontainer bermuatan besi yang melaju ke bahu jalan karena tidak dapat dikendalikan.
"Les, ngaji, sekolah, sehari-hari itu (Maryati) muter aja antar jemput Vidi," ucap Hamdah lirih.
Hamdah juga bercerita bahwa Vidi merupakan seorang anak piatu. Ibu kandung Vidi sudah lebih dahulu meninggalkan Vidi dan kakak perempuannya di tahun 2021.
Ibu kandung Vidi yang diketahui bekerja sebagai perawat itu meninggal dunia karena penyakit hipertensi yang dideritanya.
Baca juga: Kecelakaan Truk Maut di Bekasi, Orangtua Korban: Anak Saya Teriak Minta Tolong
Hamdah bercerita bahwa pada hari tabrakan maut itu terjadi, Hamdah memang berinisiatif untuk memasak sop kaki sapi kesukaan cucu laki-laki kesayangannya tersebut.
Tidak ada perasaan apapun saat ia membuat masakan favorit cucunya. Saat itu, Hamdah hanya berpikir ingin menyenangkan Vidi dan melihat senyum cucunya sepulang dari sekolah.
Sop kaki sapi itu pun ia masak sejak pukul 07.00 WIB dan rencananya akan diberikan untuk makan siang cucunya.
"Itu sopnya sudah direbus dari jam 7 pagi, untuk dikasih jam 12 siang," ujarnya.
Harapan Hamdah hancur berkeping-keping saat melihat pesan di grup WhatsApp yang menyatakan bahwa anak dan cucunya ditabrak truk kontainer.