Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Asa Nenek Hamdah Kandas karena Kecelakaan Maut Bekasi, "Padahal Saya Sudah Masak Sop Kaki Kesukaan Vidi"

Kompas.com - 01/09/2022, 19:51 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sepuluh orang dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan maut yang terjadi di depan Sekolah Dasar Negeri Kota Baru II dan III di Jalan Sultan Agung, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022) siang.

Dari sepuluh orang itu, empat diantaranya merupakan anak-anak. Keempatnya adalah murid-murid yang berasal dari sekolah dasar tersebut.

Vidi Fabiono adalah satu dari empat anak-anak yang tewas dalam peristiwa nahas itu.

Vidi, yang seharusnya pulang ke rumah dan menikmati makan siang dengan lauk favoritnya, malah tidak pernah kembali untuk selamanya.

"Padahal pas itu saya sudah masak sop kaki sapi kesukaannya," kata nenek dari Vidi, yakni Hamdah (62), saat ditemui di rumahnya.

Baca juga: Sopir Truk Kontainer dalam Kecelakaan Maut di Bekasi Jadi Tersangka

Malang bagi Hamdah, anak perempuannya yang bernama Maryati (37) ikut tewas dalam kejadian tersebut. Saat itu, Maryati tengah menjemput keponakannya ke sekolah.

Keduanya dinyatakan tewas di tempat setelah ditabrak oleh truk kontainer bermuatan besi yang melaju ke bahu jalan karena tidak dapat dikendalikan.

"Les, ngaji, sekolah, sehari-hari itu (Maryati) muter aja antar jemput Vidi," ucap Hamdah lirih.

Hamdah juga bercerita bahwa Vidi merupakan seorang anak piatu. Ibu kandung Vidi sudah lebih dahulu meninggalkan Vidi dan kakak perempuannya di tahun 2021.

Ibu kandung Vidi yang diketahui bekerja sebagai perawat itu meninggal dunia karena penyakit hipertensi yang dideritanya.

Baca juga: Kecelakaan Truk Maut di Bekasi, Orangtua Korban: Anak Saya Teriak Minta Tolong

Hamdah bercerita bahwa pada hari tabrakan maut itu terjadi, Hamdah memang berinisiatif untuk memasak sop kaki sapi kesukaan cucu laki-laki kesayangannya tersebut.

Tidak ada perasaan apapun saat ia membuat masakan favorit cucunya. Saat itu, Hamdah hanya berpikir ingin menyenangkan Vidi dan melihat senyum cucunya sepulang dari sekolah.

Sop kaki sapi itu pun ia masak sejak pukul 07.00 WIB dan rencananya akan diberikan untuk makan siang cucunya.

"Itu sopnya sudah direbus dari jam 7 pagi, untuk dikasih jam 12 siang," ujarnya.

Harapan Hamdah hancur berkeping-keping saat melihat pesan di grup WhatsApp yang menyatakan bahwa anak dan cucunya ditabrak truk kontainer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com