Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Todongkan Celurit dan Rampas Ponsel Pedagang Bensin di Tambora, 1 Pelaku Ditangkap, 2 Orang Buron

Kompas.com - 01/09/2022, 22:44 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang bensin eceran di Jalan Duri Baru RT 012 RW 006, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, ditodong tiga pria menggunakan celurit pada Kamis (14/7/2022).

Polsek Tambora telah menangkap salah satu pelaku yang berperan menodong celurit kepada korban.

"Satu tersangka berinisial RR (21) ditangkap pada 31 agustus 2022 di Krendang, Tambora. Pelaku sebelumnya melarikan diri dan ditangkap saat kembali ke rumahnya di Krendang," kata Kapolsek Tambora Kompol Rosana Labobar di Mapolsek Tambora, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Pedagang Bensin Eceran di Tambora Dibegal Saat Main Ponsel, 3 Pelaku Todongkan 2 Celurit

Rosana menyebutkan, polisi kini tengah memburu dua pelaku lainnya yang diduga melarikan diri ke daerah Banten.

Dalam penangkapan RR, polisi mengamankan ponsel milik pelaku dan sepeda motor yang digunakan dalam beraksi.

Pelaku disangkakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Kronologi

Rosana menceritakan, korban tengah bersantai saat tiba-tiba dihampiri oleh tiga orang tak dikenal yang mengendarai motor sekitar pukul 03.28 WIB.

"Pada saat korban sedang duduk di depan rumahnya sambil minum kopi sekitar pukul 03.28 WIB, tiba-tiba datang melintas sepeda motor Yamaha Mio yang dikendarai oleh tiga orang berboncengan," kata Rosana.

Setelah itu, tiga pelaku menghampiri korban dan menodongkan celurit.

"Tidak lama, (pengendara) motor tersebut balik lagi, langsung menghampiri korban dan mengancam korban dengan sebilah celurit," kata Rosana.

Baca juga: Imigrasi Soekarno-Hatta: Putri Chandrawathi Dicegah ke Luar Negeri sejak 23 Agustus 2022

"Korban dipaksa untuk mengambil ponsel yang ada di saku celananya. Namun, saat dipegang, pelaku langsung merampas ponsel tersebut dan pelaku langsung kabur," lanjut dia.

Rosana menyebutkan, berdasarkan rekaman kamera CCTV, diketahui bahwa tiga pelaku membawa 2 bilah celurit.

"Setelah dilakukan cek TKP oleh tim Reskrim Polsek Tambora, ditemukan kamera CCTV di sekitar TKP, terlihat pelaku tiga orang pelaku dengan mengendarai sepeda motor dengan membawa dua bilah celurit," jelas Rosana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com