Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai-Ramai Bergerak Menolak Kenaikan Harga BBM...

Kompas.com - 06/09/2022, 05:00 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat bergerak menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Pada hari ketiga sejak naiknya harga BBM, sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat di berbagai daerah turun ke jalan menyuarakan penolakan. 

Di Jakarta saja, pada Senin (5/9/2022) kemarin, setidaknya ada 19 elemen masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa untuk memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

Hal itu diketahui dari pemberitahuan menggelar unjuk rasa yang diajukan ke kepolisian. 

"Ada 9 titik konsentrasi massa dari 19 elemen," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwanta, Senin pagi.

Baca juga: Masyarakat Mulai Bergerak Tolak Kenaikan Harga BBM, Ada 19 Kelompok Massa yang Demo di Jakarta Hari Ini

Meski konsentrasi massa terpecah di sejumlah lokasi, namun massa paling banyak berkumpul di kawasan patung kuda Arjuna Wijaya dekat dengan Istana Negara.

Aksi sengaja dilakukan di Istana karena tuntutan untuk menurunkan harga BBM ini ditujukan langsung kepada Presiden Joko Widodo. 

Serukan revolusi

Pantauan Kompas.com, setidaknya ada dua kelompok organisasi mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII yang menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda.

Mereka tiba di kawasan Patung Kuda sekitar pukul 14.00 WIB.

Mahasiswa datang bergerombol sambil menyuarakan tuntutan mereka.

Terdapat satu mobil komando yang digunakan para mahasiswa untuk menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM. 

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Tiba di Kawasan Patung Kuda

Dalam unjuk rasa tersebut, massa PMII meneriakkan yel sebagai bentuk protes. "Naik, naik, BBM Naik, Tinggi, tinggi, sekali," teriak mereka.

Selain itu, pengunjuk rasa juga menyerukan kata "revolusi". Mereka juga membentangkan spanduk bernada protes, misalnya bertuliskan "BBM NAIK, RAKYAT MENJERIT".

Subsidi tepat sasaran

Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri mengungkapkan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan berdampak buruk bagi masyarakat menengah ke bawah.

Hal tersebut akan mempercepat terjadinya inflasi yang tinggi dan meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com