Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Warga Rusun Marunda Lindungi Diri dari Paparan Debu Batu Bara...

Kompas.com - 06/09/2022, 06:00 WIB
Zintan Prihatini,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencemaran debu batu bara dikabarkan kembali terjadi, dan berdampak pada lingkungan sekitar Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Salah satu penghuni Rusun Marunda, Fina (31), mengatakan debu tersebut menempel pada jendela bahkan di pakaian.

Di saat angin kencang menerpa, debu batu bara tersebut ikut terbawa hingga mengotori rumah warga di rusun.

"Kalau angin kencang pasti ada debu. Kalau buka pintu masuk ke dalam (debu batu baranya) pasti masuklah ke dalem karena kita buka jendela, di cucian juga pasti nempel," ujar Fina saat ditemui Kompas.com di Rusun Marunda Blok D1, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Debu Batu Bara Kembali Cemari Rusun Marunda, Warga: Kondisinya Memprihatinkan

Ia pun mengaku selalu menggunakan masker saat berada di luar rumah. Selain itu, perempuan yang telah menempati rusun selama lima tahun ini, hanya keluar rumah bila ada keperluan saja.

"Jangan sering-sering keluar kalau enggak penting sekali gitu aja saya. Karena anak saya kan sensitif kalau udah kena debu batu bara, angin dari sana batuk terus," katanya.

Ditemui secara terpisah, Pengurus Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM), Cecep Supriyadi, mengatakan hal senada terkait upaya warga melindungi diri dari paparan debu yang berisiko membahayakan.

Warga Rusun Marunda, kata dia, menggunakan masker saat berada di luar untuk mencegah paparan debu hitam itu.

Bahkan, mereka juga berdiam diri di dalam rumah untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Sebab, debu batu bara dinilai telah menyebabkan sesak napas maupun gatal-gatal di kulit.

Di lantai 5 Blok D Rusun Marunda, tampak warga berinisiatif memasang jaring halus. Dengan demikian, debu yang terbawa angin bisa tersaring di jaring dan tidak terlalu membuat kotor pelataran rusun. 

"Sekarang ini warga sudah mulai resah dengan adanya pencemaran tersebut karena yang dia takutkan adalah kesehatan dirinya kalau pencemaran ini tidak segera dihentikan," ungkap Cecep.

Baca juga: Keluhkan Polusi Debu Batu Bara di Marunda, Warga: Anak-anak Batuk dan Pilek

Di samping itu, aktivitas belajar anak di sekolah juga terganggu. Sebab, lokasi sekolah sangat dekat dari rusun bahkan berada di pinggir laut.

"Banyak warga rusun marunda yang anak-anaknya sekolah di situ. Jika ada pencemaran terjadi, ya itu akan sangat terganggu kondisi belajarnya," imbuh Cecep.

Ia juga menyampaikan, bahwa para warga mengeluhkan debu batu bara yang menempel di lantai. Sehingga, mereka perlu membersihkan debu-debu di pelataran atau dalam rumahnya.

Adapun menurut Cecep, warga telah terdampak pencemaran debu batu bara sejak Sabtu, 3 September 2022 lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com