Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Antarkelompok di Manggarai: Kronologi, Pemicu hingga Pertemuan Mencari Solusi

Kompas.com - 20/09/2022, 08:39 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran atau bentrok antarkelompok kembali terjadi di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan pada Minggu (18/9/2022).

Kejadian saling serang yang melibatkan dua kelompok tersebut terjadi di underpass Manggarai pada Minggu malam.

Tawuran ini merupakan yang kali kedua. Sebelumnya, tawuran kedua kelompok juga terjadi di lokasi yang sama pada Rabu (14/8/2022).

Aksi tawuran mengakibatkan gangguan perjalanan kendaraan yang melintas di kawasan tersebut.

Baca juga: Tawuran di Underpass Manggarai, Pelaku Tenteng Senjata dan Nyalakan Petasan

Berdasarkan video rekaman aksi tawuran yang beredar di media sosial, aksi saling serang kedua kelompok itu menutup akses kendaraan.

3 kali terjadi

Tawuran antarkelompok di Manggarai kerap terjadi para tahun-tahun sebelumnya. Untuk September 2022, tawuran di lokasi yang sama sudah terjadi tiga kali.

"Sudah tiga kali kejadian. Lokasi sama di kolong Manggarai," ujar Camat Tebet, Dyan Airlangga di Kantor Kelurahan Manggarai, Senin (19/9/2022).

Dyan mengatakan, tawuran antarkelompok itu kerap terjadi di underpass Manggarai. Namun, aksi tersebut dapat dilerai setelah warga dan polisi turun tangan.

Baca juga: Camat Tebet Minta Polisi Tindak Provokator Pemicu Tawuran di Manggarai

Tawuran di Manggarai kerap menjadi perhatian masyarakat, terlebih setelah mencuat di media sosial.

"Kalau disikapi memang tidak terlalu lama (tawurannya) dan tidak ada korban. Hanya saja ini menjadi perhatian. Kalau tawuran di Manggarai itu rating langsung naik komen banyak," kata Dyan.

Petasan dan pemicunya

Dyan mengatakan tawuran antarkelompok yang terjadi di Underpass Manggarai biasanya kerap diawali dengan suara petasan.

"Tawuran itu main setelah diawali dengan tanda-tanda suara petasan," ujar Dyan.

Dyan mengatakan aksi tawuran tersebut diduga dipicu persoalan sepele karena salah satu orang dari kelompok yang terlibat meledek.

Baca juga: Sejak Awal September, Camat Sebut 3 Kali Tawuran Terjadi di Underpass Manggarai

"Kalau informasi yang saya dapat pemicunya ya sebetulnya hal-hal sepele saja. Iya (saling meledek) kalau berdasarkan informasi," ujar Dyan.

Tawuran antar-kelompok itu bisa terjadi karena umumnya mereka yang terlibat sebelumnya berkumpul atau nongkrong di suatu tempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com