Kondisi itu, kata Dyan, memicu kelompok lain datang dan saling ledek untuk menantang aksi tawuran.
"Nah biasanya ketika kumpul terjadi gesekan gesekan. Mereka kumpul malam kemudian dari salah satu dari mereka provokasi dan ada yang terprovokasi," kata Dyan.
Baca juga: Tawuran Antarkelompok Pecah di Manggarai, Diduga akibat Saling Ledek
Dyan mengatakan, tawuran sebelumnya diduga dilakukan kelompok pemuda yang berbeda RW.
Namun, kata Dyan, saat ini disinyalir ada orang lain di luar warga Manggarai yang terlibat tawuran.
"Ini dilakukan anak-anak kita di Manggarai antar-RW. Disinyalir ada orang luar yang berpartisipasi kejadian tawuran," ucap Dyan.
Baca juga: Camat Tebet Sebut Tawuran Antarkelompok di Manggarai Diawali Suara Petasan
Untuk mencegah tawuran kembali terjadi, Kecamatan Tebet dan Polres Metro Jakarta Selatan mendirikan pos pantau di titik rawan.
Pos pantau itu disebut dijaga oleh petugas kepolisian dan warga sekitar yang dijadwalkan Senin-Sabtu mulai pukul 19.00-07.00 WIB.
"Tapi mereka (para pelaku tawuran) melihat kelengahan yang menjaga di pos pantau. Begitu pos kosong, mereka main (tawuran)," kata Dyan.
Kecamatan Tebet dan Polres Jakarta Selatan mempertemukan warga yang terdiri dari ketua RT, tokoh hingga sebagian pemuda antarkelompok wilayah yang terlibat tawuran.
Wakil Kepala Polisi Resor (Wakapolres) Metro Jakarta Selatan, AKBP Harun mengatakan, sejumlah warga yang dipertemukan itu bertempat tinggal di empat RW berbeda. Mereka tinggal di RW 04, 05, 06, dan 07 Kelurahan Manggarai.
"Kami melaksanakan pertemuan dengan masyarakat Kelurahan Manggarai, terutama di RW RW yang memang menjadi tempat permasalahan tawuran ini," kata Harun.
Baca juga: Terjadi 2 Kali Tawuran dalam Sepekan di Manggarai, Polisi bersama Warga Cari Solusi
Pertemuan antarwarga itu untuk membuat kesepakatan untuk menjaga wilayahnya agar pemuda tidak kembali melakukan aksi saling serang.
"Alhamdulillah tadi kita sepakati bersama, masyarakat juga antusias, semangat sekali terkait pertemuan ini. Rata-rata semua ingin masyarakatnya damai, tenang," kata Harun.
"Semua sepakat bahwa tanggung jawab keamanan, mencegah tawuran ini menjadi tanggung jawab bersama. Tidak hanya kami dari kepolisian, TNI, kecamatan. Tapi semua tadi kita sepakati bersama," sambung Harun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.