Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPAI Siap Berikan Pendampingan Psikologis kepada Remaja yang Diperkosa di Hutan Kota Jakut

Kompas.com - 20/09/2022, 16:43 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menyatakan siap memberikan pendampingan psikologis kepada P (13), remaja yang diperkosa di kawasan Hutan Kota, Jakarta Utara.

Hal itu disampaikan Ketua LPAI Seto Mulyadi saat mendatangi Mapolres Metro Jakarta Utara untuk bertemu korban dan pelaku, Selasa (20/9/2022).

"Kami akan pastikan dengan Bapak Kapolres siapa yang akan mendampingi (korban). Kalau tidak (ada), kami punya tim psikolog yang siap," ucap pria yang akrab disapa Kak Seto.

Menurut Kak Seto, pendampingan terhadap korban penting untuk membesarkan hatinya.

Baca juga: Kala Remaja Korban Pemerkosaan di Hutan Kota Dihantui Trauma Mendalam...

Dia mengaku belum mengetahui apakah korban sudah mendapatkan pendampingan psikologis. Namun, Kak Seto telah melakukan dialog singkat dengan P.

"Tadi saya langsung ke korban tapi hanya sedikit dialog-dialog saja, yang penting jangan diungkit-ungkit pada peristiwanya supaya tidak menambah beratnya luka korban," kata Kak Seto.

Dalam pertemuan singkat itu, kepada Kak Seto, P mengaku ingin menjadi dokter saat sudah dewasa nanti. Maka dari itu, LPAI juga siap memberikan pendidikan kepada korban.

"Kami pun siap menyelenggarakan pendidikan alternatif, yaitu semacam home schooling," ucap Kak Seto.

Baca juga: Kesal dengan Pemerkosaan di Hutan Kota oleh Anak di Bawah Umur, Komnas PA Tegur Keras Orangtua Pelaku

"Kami sudah punya mekanisme dari tahun 2007, bahkan alumninya sampai 3.000 (orang). Kemarin waktu pandemi, kami menerima 125 anak-anak yang terpinggirkan," tambah dia.

Kak Seto menyebutkan, korban mengalami trauma mendalam akibat peristiwa yang menimpanya. Sehingga, pengawasan kepada P akan terus dilakukan LPAI.

Dalam kesempatan tersebut, Kak Seto turut mengatakan, para pelaku yang masih di bawah umur juga perlu dibina agar mendapatkan penanganan yang sesuai.

"Tindakan ini yang harus rehabilitatif dan edukatif, mengembalikan menjadi anak yang baik, anak yang benar, anak yang kreatif, dan sebagainya," jelas Kak Seto.

Baca juga: Pemerkosa Remaja di Hutan Kota Tak Ditahan, Hotman Paris Minta DPR Revisi UU Sistem Peradilan Pidana Anak

Sebagai informasi, kasus pemerkosaan ini terjadi pada Kamis (1/9/2022) sekitar pukul 17.30 WIB.

Korban merupakan pelajar sekolah menengah pertama (SMP) diperkosa karena menolak ungkapan cinta salah seorang pelaku.

Saat itu, korban yang sedang dalam perjalanan pulang dibawa pelaku ke Hutan Kota. Di sana P diperkosa secara bergiliran oleh keempat pelaku yang masih di bawah umur.

Kini, keempatnya telah dititipkan di selter khusus anak berhadapan dengan hukum (ABH) milik Kementerian Sosial di Cipayung, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com