Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir, Pemkot Jakarta Pusat Gerebek Lumpur Kali Cideng

Kompas.com - 26/09/2022, 11:39 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat menggelar program Gerebek Lumpur di Pintu Air Kali Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2022).

Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan, Gerebek Lumpur dilaksanakan sebagai upaya mengantisipasi banjir di wilayah Jakarta Pusat saat memasuki musim hujan akhir tahun.

"Dampak musim hujan biasanya jika tingkat curah hujan tinggi maka volume air melebihi batas normal, untuk itu yang kami lakukan hari ini adalah bagaimana kami ingin memperluas, memperdalam, memperbesar volume sungai-sungai dan aliran air agar daya tampung menjadi lebih besar," kata Dhany di Pintu Air Kali Cideng, Senin.

Baca juga: Anies Akan Pimpin Gerebek Lumpur di 2 Waduk Jakarta Timur

"Ketika daya tampung lebih besar sehingga bisa menyeimbangkan antara curah hujan dan kapasitas saluran sungai yang ada, makanya kami melakukan kegiatan gerebek lumpur," sambung dia.

Dalam kesempatan wawancara terpisah, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat Mustajab mengungkapkan, panjang wilayah Kali Cideng yang dikeruk sekitar 490 meter dengan target 7.000 meter kubik lumpur.

"Kedalaman yang kami keruk 1 sampai 1,5 meter, tujuannya untuk menambah tampungan kapasitas air dan termasuk memperlancar aliran yang akan dilakukan pemompaan," kata Mustajab.

Baca juga: Dinas SDA Sebut Gerebek Lumpur Punya Pengaruh Besar Kurangi Banjir di Jakarta

Menurut Mustajab, kegiatan gerebek lumpur melibatkan dari unit kerja perangkat daerah (UKPD) seperti Suku Dinas SDA Jakarta Pusat, Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, dan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

Mustajab berharap Gerebek Lumpur dapat membuat pompa air di Pintu Air Kali Cideng bekerja maksimal dan tidak mengganggu saluran aliran air.

"Kami harap genangan yang ada di Thamrin, Sudirman, bahkan di kawasan Monas pun bisa kami alirkan, sehingga tidak ada lagi genangan yang signifikan terjadi di badan-badan air," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com