JAKARTA, KOMPAS.com - Granat asap atau flashbang yang meledak di permukiman warga kawasan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, dipastikan tidak berbahaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, benda tersebut hanyalah alat atau properti yang digunakan untuk latihan.
Namun, pengoperasiannya membutuhkan kemampuan khusus yang dimiliki oleh personel.
"Benda tersebut adalah properti latihan, tidak berbahaya, tapi membutuhkan ahli dalam pengoperasiannya," kata Zulpan, Rabu (28/9/2021).
Baca juga: Benda Diduga Granat Asap Meledak di Cilincing, Seorang Warga Terluka
Menurut Zulpan, benda tersebut hanya mengeluarkan efek kejut dan tidak memiliki daya ledak yang mematikan.
Flashbang itu hanya mengeluarkan suara ledakan dan cahaya, disertai asap berwarna putih.
"Fungsinya mengeluarkan suara ledakan, cahaya, dan asap putih, hanya menimbulkan efek kejut saja," kata Zulpan.
Zulpan belum menjelaskan secara terperinci dari mana asal granat asap tersebut, dan bagaimana alat yang diduga milik Polri itu bisa tergeletak di permukiman warga.
Zulpan hanya menegaskan bahwa saat ini benda itu sudah dievakuasi oleh satuan Brimob Polri untuk keperluan evaluasi.
"Lokasi penemuan flashbang adalah alur lokasi pelatihan Brimob di KBN Cakung," kata Zulpan.
"Komandan pengendali pelatihan Brimob sudah mengambil benda flashbang tersebut untuk dijadikan bahan evaluasi dan dibuatkan berita acara serah terima," pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, granat asap tersebut ledakan di kawasan pemukiman Semper Barat pada Rabu pagi. Seorang warga terluka akibat peristiwa tersebut.
Baca juga: Cerita Warga Cilincing Temukan Granat, Meledak Saat Diotak-Atik
Kanit Reskrim Polsek Cilincing AKP Alex Chandra mengatakan, korban saat itu tengah memeriksa sebuah benda yang ditemukannya di sekitar lokasi kejadian.
"Iya, kejadiannya tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Jadi dia menemukan alat itu dan bermaksud memilikinya, tetapi sebelum dijual, diutak-atik," kata Alex saat dikonfirmasi, Rabu.
Sesaat kemudian, kata Alex, benda yang sedang diperiksa tersebut meledak dan melukai kaki korban.
"Ditemukannya kemarin di rumput trotoar. Pas di rumah diutak-atik sama dia (korban), dipegang-pegang, dibawa keluar, dan terjadi peristiwa (ledakan) itu," kata Alex.
"Lukanya di kaki. Kena percikan aja itu," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.