Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Mi Ayam di Bekasi Dibayar dengan Uang Palsu Rp 100.000 oleh Pembeli

Kompas.com - 30/09/2022, 09:00 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang pedagang mi ayam di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi bernama Mamit (50) menjadi korban dari maraknya peredaran uang palsu di wilayah Bekasi.

Video korban setelah menerima uang palsu itu juga beredar di media sosial Instagram.

Dalam unggahan @gue_cikarang.co.id, terlihat seseorang sedang membolak-balikkan uang pecahan Rp 100.000 yang sudah lusuh dan dalam keadaan luntur.

Baca juga: Curhatan Nelayan Sulit Cari BBM hingga Beli Solar dengan Harga Lebih Mahal

Uang tersebut diberikan pelaku kepada korban yakni Mamit (50), yang merupakan seorang pedagang mi ayam.

"Seorang pedagang mi ayam Mamit (50) yang biasa mangkal depan PT Kiriu, depan PT Indofood dibayar oleh pembelinya dengan uang palsu pecahan seratus ribu," demikian keterangan unggahan video yang ada.

Anak dari pedagang mi ayam tersebut yakni Sari bercerita bahwa kejadian yang dialami oleh ayahnya itu terjadi pada Senin (26/9/2022) siang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Gue Cikarang (@gue_cikarang.co.id)

Sekitar pukul 13.00 WIB, ayahnya sempat melayani seorang wanita.

"Terus selesai layanin itu ibu-ibu, pas ayah saya mau berangkat, ada orang lagi, mau beli. Pemuda tuh dua orang, satu nunggu di motor, agak jauh posisinya, satu lagi beli, dua bungkus," kata Sari kepada wartawan, Kamis.

Selesai melayani pria tersebut, ayahnya pun tak sempat mengecek ulang uang pecahan Rp 100.000 yang ia terima.

"Itu ada dua bungkus belinya, sama bapak dikembalikan Rp 76.000," ujar Sari.

Baca juga: Dulu JPO di Bundaran HI Dibongkar Demi Jaga Visual Patung Selamat Datang, Kini Justru Dihalangi Halte Baru Transjakarta

Sari menuturkan, ayahnya baru menyadari uang itu palsu saat ingin menukarkan uang yang ia terima ke sopir angkot.

"Pas mau ditukar ke sopir angkot, dia (sopir) enggak terima dan bilang kalau itu uang palsu. Sopir itu juga bilang ke ayah saya buat celupin uang itu ke air. Ayah saya nurut, ternyata uangnya luntur," tutur Sari.

Sementara itu, Kapolsek Cikarang Barat Kompol Sutrisno mengatakan bahwa pihak kepolisian tengah menyelidiki keberadaan uang palsu tersebut.

Baca juga: Lesti Kejora Laporkan Rizky Billar ke Polisi atas Dugaan KDRT, Mengaku Dicekik hingga Dibanting

Namun, ia mengatakan belum ada perkembangan lebih lanjut dari penyelidikan yang dilakukan.

"Uang palsu satu lembar lagi dilidik oleh Polsek dan Polres, saat ini belum ada perkembangan selanjutnya," ujar Sutrisno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com