BEKASI, KOMPAS.com - Operasi Zebra yang digelar Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah memasuki hari kedua.
Di Kota Bekasi, mayoritas para pelanggar yang terjaring Operasi Zebra masih didominasi pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm dan berhenti di bahu jalan.
"Yang paling kelihatan sekali adalah pelanggaran berhenti di bahu jalan dan berkendara tidak menggunakan pelindung kepala atau helm," ujar Wakasat Lantas Polres Bekasi Kota Kompol Ayu Nurjani di Bekasi, Selasa (4/10/2022).
Baca juga: Terjaring Operasi Zebra saat Mau ke Pasar, Warga: Biasanya sih Enggak Pakai Helm
Ayu berujar, selain dua jenis pelanggaran tersebut, abai pada marka jalan juga menjadi salah satu pelanggaran terbanyak.
Khusus untuk pengendara yang tak memakai helm, polisi menindak para pelanggar dengan teguran tanpa surat tilang.
Hal itu dilakukan karena dalam Operasi Zebra tahun ini, polisi fokus menilang pelanggar dengan sistem elektronik.
Baca juga: Operasi Zebra Jaya Hari Kedua, Pelanggar Aturan Didominasi Pengendara yang Tak Pakai Helm
"Dalam hal ini, kami menggunakan tilang manual yang bersifat preemtif, preventif, dan penegakan hukum. Secara penegakan hukum, kami memberi teguran secara simpatik untuk mengubah perilaku tertib dan selamat di jalan," ujar Ayu.
Adapun rencananya, selama dua minggu ke depan, titik-titik Operasi Zebra di Kota Bekasi akan terus berpindah guna penyampaian informasi soal Operasi Zebra dapat berjalan maksimal.
Berpindahnya titik-titik operasi juga dilakukan agar masyarakat dapat mengerti tentang tertibnya berkendara.
"Intinya adalah, bagaimana menciptakan suasana keamanan, keselamatan, ketertiban lalu lintas, dan turunnya fatalitas kecelakaan. Karena memang tujuan Operasi Zebra ini adalah hal-hal seperti itu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.