Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Blak-blakan Pernah Ditawari Jadi Capres pada Pilpres 2019, tapi Menolak karena Hal Ini

Kompas.com - 07/10/2022, 18:57 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku pernah ditawari menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Anies mengaku ditawari menjadi capres pada 2018. Selain itu, dia juga ditawari menjadi calon wakil presiden (cawapres).

"Ketika di tahun 2018, saya ditawari untuk ikut Pilpres (2019), sebagai wakil (presiden), saya tidak bersedia. Bahkan ada dua kali permintaan untuk menjadi capres, saya bilang tidak bersedia," kata Anies dalam agenda silaturahmi dengan jurnalis Balai Kota-DPRD DKI, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Baca juga: Heru Budi Hartono Ditetapkan Menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta

Anies mengaku baru pertama kalinya mengungkapkan soal tawaran tersebut di hadapan awak media pada Jumat ini.

"Yang ini (penawaran capres) enggak pernah saya ceritakan, baru ke teman-teman (wartawan) saya ceritakan," tutur dia.

Anies mengeklaim, dia saat itu menolak tawaran menjadi capres karena telah berjanji kepada warga untuk menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai gubernur DKI selama lima tahun.

"Saya janji untuk di Jakarta (sebagai gubernur) lima tahun dan janji lima tahun itu kami ingin pegang," ujar Anies.

Baca juga: Anies Makin Blak-blakan Jelang Lengser, Nyatakan Siap Jadi Capres dan Jalin Komunikasi dengan Partai

 

Sebagai informasi, Anies dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bakal purnatugas pada 16 Oktober 2022 atau sembilan hari lagi.

Posisi Anies akan diisi oleh penjabat (Pj) gubernur DKI Jakarta yang dipilih oleh Presiden melalui Kementerian Dalam Negeri.

Menurut pejabat di Istana Merdeka, orang yang telah ditetapkan menjadi Pj gubernur DKI Jakarta Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com