Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Dekat JIS yang Digusur Keluhkan Uang Ganti Rugi: Tak Sesuai Janji

Kompas.com - 11/10/2022, 20:37 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sin (59), warga yang menempati bangunan semipermanen atau bedeng, di sekitar jalur rel dekat Jakarta Internasional Stadium (JIS), mengaku uang ganti rugi yang diterima atas pembongkaran bangunannya tak sesuai.

Menurutnya, pemberian uang untuk mengganti bedeng yang dibongkar oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga tidak transparan.

"Masalah pembagian uang ganti rugi enggak jelas. Kalau menurut saya sebagai pemilik di sini pembagian ganti rugi ini tidak sesuai," ujar Sin kepada Kompas.com di lokasi pembongkaran, Selasa (11/10/2022).

Baca juga: PT KAI Bongkar Ratusan Bangunan Semipermanen di Sekitar Rel Kereta Dekat JIS

Saat ditemui, Sin tengah memegang palu untuk menghancurkan bangunan semipermanen yang telah ditinggalinya selama lebih dari 20 tahun.

Perempuan itu berkata dirinya sudah siap apabila ada penggusuran lahan. Namun, dia masih mempersoalkan pemberian uang ganti rugi dari pemerintah.

"Kami juga enggak tahu, enggak mengerti kalau pembagian ganti rugi dilihat dari mananya," kata Sin.

"Tapi waktu anak saya rapat ke Ancol dilihat dari besarnya bangunan. Tadinya (dihitung) per pintu terus beda lagi," sambungnya lagi.

Baca juga: Libatkan Ratusan Personel, Pembongkaran Bangunan Liar di Dekat JIS Tanpa Perlawanan

Hal senada juga diungkapkan warga bernama Zeva Siahaan (33), yang merasa uang ganti rugi tidak sesuai perjanjian.

"Saya sendiri enggak setuju karena dana yang dikasih kecil, cuma Rp 2,9 juta, enggak sesuai sama yang dijanjikan Menteri PUPR waktu itu. Terus kelurahan juga enggak transparan," terang Zeva.

Mulanya informasi penggusuran diketahuinya saat mendatangi undangan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono di Hotel Ancol, Jakarta Utara pada Maret 2022.

Kala itu warga mendapat sosialisasi bahwa lahan Kampung Bayam akan digunakan untuk pembangunan tol.

Basuki, lanjut dia, berjanji akan memberikan ganti untung di mana sumur, tanaman, dan sebagainya akan dihitung. Namun, dia belum memberikan jumlah nominalnya.

Baca juga: Warga di Dekat JIS Digusur, Wagub Sebut Relokasinya Kewenangan PJ Gubernur

Warga pun menandatangani surat persetujuan. Tak lama setelahnya, PT KAI melayangkan Surat Peringatan (SP) 2 pada 5 Oktober dan keesokan harinya SP 3 kembali diberikan kepada warga untuk membongkar bangunan bedeng.

Berdasarkan keterangan PT KAI, pembongkaran dilakukan untuk menjamin keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api.

Dalam kegiatan hari ini, PT KAI dan sejumlah pihak membantu warga memindahkan barang-barang guna pembersihan area di jalur KA lintas Jakarta Kota-Tanjung Priok di KM 5+200 s.d. 5+900 atau di sekitar JIS.

Baca juga: PT KAI Akan Bangun Stasiun JIS

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa mengatakan, sebelumnya sudah ada sosialisasi kepada warga setempat soal kegiatan tersebut. Warga, kata dia, kooperatif melakukan pembongkaran hunian.

"Sampai hari ini, setelah kami melakukan sosialisasi, terlihat hampir semua bangunan dikosongkan, tapi memang masih ada warga yang membutuhkan bantuan untuk membangun barang yang sudah dikeluarkan dari rumah tersebut," ujar Eva.

Setelah proses pembongkaran hari ini, sepekan ke depan petugas akan memastikan area sepanjang rel steril dari adanya bangunan liar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com