DEPOK, KOMPAS.com - Polisi memastikan perempuan berinisial P (12) di Pekapuran, Depok akan mendapatkan pendampingan untuk pemulihan psikologisnya akibat kekerasan seksual.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno setelah pihaknya berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
"Sudah berkoordinasi ke P2P2A Kota Depok, bahkan diberikan pendampingan trauma healing juga kepada korban," kata Yogen kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual di Pekapuran Depok, Komnas PA: Pelaku Diduga Dibekingi Oknum Polisi
Menurut Yogen, pascakejadian kekerasan seksual, korban mengalami traumatik yang cukup berat.
Terlebih korban juga mendapatkan tekanan dari pelaku untuk tak buka suara kepada siapa pun terkait kekerasan seksual tersebut.
"Waktu itu memang pas laporan ke sini agak traumatik ya, sehingga nangis-nagis gitu. Bahkan, ada ancaman untuk tak melapor oleh pelaku dewasa," kata dia.
Lebih jauh, Yogen mengatakan, penyidik masih terus mendalami tindakan kekerasan seksual yang dialami korban.
"Yang dilaporkan ke kami hanya sekali, namun kami dalami karena ada informasi ada beberapa kali (kekerasan seksual yang dialami korban), tapi kami masih mendalami," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, polisi telah memeriksa tujuh orang saksi atas kasus kekerasan seksual yang menimpa anak perempuan berinisial P (12) di Pekapuran, Tapos, Depok, pada 22 September 2022.
Yogen mengatakan, saksi yang diperiksa meliputi lima orang anak yang berada di lokasi kejadian.
Kemudian, korban dan ibu korban juga diperiksa.
"Dari anak di bawah umur lima (orang), orangtua korban, dan korban. Ada tujuh saksi yang diperiksa," kata Yogen kepada wartawan, Jumat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, P diduga dicabuli oleh dua anak di bawah umur dan satu pelaku utama yang merupakan orang dewasa.
"Ada dua (anak) kemungkinan yang juga ikut melakukan tindakan pelecehan seksual kepada korban, namun karena masih anak-anak dan masih sekolah, mereka kami izinkan sekolah dulu," kata Yogen.
Yogen mengaku telah mengantongi identitas pelaku utama yang diduga memerkosa korban.
"Tapi pelaku utamanya yang dewasa itu masih kami kejar, sudah kami kantongi identitasnya, semoga beberapa hari ke depan bisa amankan," ujar Yogen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.