Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah Lagi, Kini Ada 90 Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius di Jakarta

Kompas.com - 25/10/2022, 14:30 WIB
Retno Ayuningrum ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta manyampaikan data terbaru kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Ibu Kota.

Berdasarkan data per 24 Oktober 2022, kasus gangguan ginjal akut pada anak mencapai 90 kasus di Jakarta.

“Sampai dengan tanggal 24 Oktober tercatat terlaporkan sebanyak 90 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyatusti dalam webinar, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Puskesmas DKI Layani Deteksi Dini Gagal Ginjal Akut: Tarif Rp 30.000, Pakai BPJS Gratis

Angka ini meningkat dari data sebelumnya yang dilaporkan Dinkes DKI per Sabtu (22/10/2022), yakni 86 kasus.

Sementara itu, angka kematian tak bertambah atau tetap 47 kasus.


Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DKI Jakarta Luigi mengungkapkan, kasus gangguan ginjal akut pada anak mayoritas terjadi pada anak laki-laki dan rentang usia kurang dari dua tahun.

“Jenis kelamin kita mendapatkan lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Usia paling banyak kurang dari 2 tahun sebanyak 21,23 persen dan kurang dari satu tahun sebanyak 17,19 persen,” ungkap Luigi.

Baca juga: Soal Gagal Ginjal Akut, DPRD DKI: Puskesmas Jadi Garda Terdepan untuk Pendeteksian Risiko

Dari 90 kasus yang dilaporkan dari rumah sakit di Jakarta, pasien yang berdomisili di Jakarta hanya 56 persen.

“Ini (data kasus gangguan ginjal akut pada anak) dapat dari rumah sakit yang ada di DKI, yang kami dapatkan paling banyak di DKI Jakarta, walaupun daerah lain juga terdeteksi,” kata Luigi.

Luigi pun mengatakan, gejala yang paling banyak dialami pasien gangguan ginjal akut misterius, yakni demam, malaise atau letargi, penurunan kesadaran, dan gangguan saluran cerna.

Sejauh ini, belum ditemukan penyebab pasti penyakit tersebut.

Meski begitu, Kemenkes mengambil langkah untuk menyetop sementara penjualan obat sirup yang dinyatakan tidak aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com