Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Sejarah Museum Bank Mandiri, Karya Maestro Arsitektur, Buah dari “Tanam Paksa”

Kompas.com - 26/10/2022, 05:15 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Gaya arsitektur era kolonial pada gedung Museum Bank Mandiri dan bangunan lainnya di Kota Tua, Jakarta Barat, menghanyutkan benak siapapun yang memadangnya ke masa lalu.

Museum Bank Mandiri yang terletak di Jalan Lapangan Stasiun Nomor 1, adalah bangunan peninggalan era kolinial yang menjadi saksi bisu putaran roda ekonomi Hindia-Belanda.

Mulai dibangun tahun 1929 dan digunakan pada 1933, Museum Bank Mandiri awalnya adalah De Factorij Batavia, sebuah kantor perwakilan perusahaan perbankan Belanda, Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM), untuk Hindia-Belanda.

Hingga era kini pun, benda-benda perbankan di era Hindia-Belanda masih tersimpan rapi sebagai koleksi museum ini.

Baca juga: Melihat Sejarah BJ Habibie di Museum Bank Mandiri

Sejumlah koleksi yang dapat dilihat pengunjung di antaranya adalah alat timbang perbankan, alat pemotong uang kertas, tumpukan kertas saham dan surat berharga, hingga buku besar catatan keuangan nasabah.

Karya maestro arsitektur

Arsitek NHM, JJJ de Bruijn, bekerja sama dengan arsitek biro Fermont-Hulswit Cuijpers, AP Smits dan C van de Linde, merancang gedung tersebut dengan gaya art deco klasik.

Berdasarkan arsip harian Kompas, Kepala Museum Bank Mandiri Budi Trinovari mengatakan bahwa nama-nama arsitek di atas merupakan para maestro di bidang arsitektur pada masanya.

Budi memaparkan, Factorij masa itu layaknya benteng. Kegagahan gedung bukan sekadar tentang luas dan tingginya, melainkan juga kekuatannya.

Baca juga: Menteri BUMN Sayangkan Museum Bank Mandiri yang Kurang Terawat

Fondasi bangunan menggunakan paku bumi beton, metode baru di eranya ketika bangunan-bangunan sebelumnya lazim berdiri di atas fondasi cerucuk kayu.

Batu-batu di bagian dasar disusun dengan inspirasi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Itu sebenarnya sistem antigempa.

Luas bangunannya 21.509 meter persegi yang terdiri atas empat lantai, yaitu lantai bawah tanah, dasar, lantai pertama, dan lantai kedua.

Bangunan kebanggaan perusahaan

Dalam buku The Factorij: Bank, Museum, Monument (2011) karya Jaap-Jan Mobron ditulis bahwa menterengnya Factorij jadi kebanggaan jajaran direksi NHM.

Pejabat Factorij NHM bahkan menggunakan foto bangunan yang masih dalam tahap konstruksi dan diliputi struktur perancah bambu untuk ilustrasi halaman sampul publikasi stocklist pada Januari 1931.

Baca juga: Sejarah VOC di Indonesia: Kedatangan, Masa Kejayaan, hingga Keruntuhannya

Dalam buku tersebut juga dimuat informasi tentang anggaran pembangunan yang awalnya ditetapkan 3 juta gulden, tetapi membengkak mendekati 4,4 juta gulden.

Berbagai referensi menyebutkan, kekayaan NHM menumpuk berkat cultuurstelsel, pemaksaan agar rakyat menanam komoditas yang diminta pemerintah Hindia Belanda di lahan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com