Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drastisnya Lonjakan Jumlah Pasien Gagal Ginjal Akut di Jakarta, Hampir Setengahnya Dinyatakan Meninggal

Kompas.com - 26/10/2022, 15:32 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus gagal ginjal akut di DKI Jakarta terus bertambah. Data terbaru per Rabu (26/10/2022) pukul 10.00 WIB, tercatat 111 kasus gagal ginjal akut.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan, penambahan kasus itu berdasarkan hasil penyisiran rumah sakit (RS) di Ibu Kota.

"Berdasarkan hospital record review secara mandiri dengan kriteria anak usia 0-18 tahun, periode rawat inap sejak Januari (2022) hingga saat ini," kata Ngabila dalam keterangannya, Rabu.

Baca juga: KSP: Masih Banyak Kasus Gagal Ginjal Anak yang Belum Terdata dengan Baik

Melonjak dalam Waktu Singkat

Kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di DKI Jakarta per Senin (24/10/2022), mencapai 90 kasus. Data tersebut dihimpun sejak Januari 2022 oleh Dinas Kesehatan DKI.

Angka kasus bertambah pada Selasa (25/10/2022) pagi yang tercatat ada 95 kasus gagal ginjal akut di DKI Jakarta. Artinya ada penambahan lima kasus dalam selang sehari.

Pada Rabu (26/10/2022) pukul 10.00 WIB, tercatat 111 kasus gagal ginjal akut. Dari data tersebut, sebanyak 72 pasien atau 65 persennya berdomisili di Jakarta.

"Dinkes DKI memastikan tidak ada data ganda pencatatan," kata Ngabila.

Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, kasus gagal ginjal akut misterius di Ibu Kota meningkat tajam dalam tiga bulan terakhir berkat penyisiran di rumah sakit.

Baca juga: Informasi Seputar Gagal Ginjal Akut: Gejala Umum, Obat Penawar, hingga RS Rujukan

"Semua diagnosa kerja dengan gagal ginjal akut atipikal pada anak itu kami catat. Memang data per bulannya menunjukkan kasus tertinggi, mulai meningkat cukup tajam tercatat di bulan Agustus, September, dan Oktober (2022)," kata Widyastuti.

Hampir Setengahnya Meninggal

Angka kasus gagal ginjal anak di Jakarta cukup tinggi. Fakta mengkhawatirkannya, angka kematian dalam kasus itu cukup tinggi, yakni 49,54 persen.

Sementara itu, angka kesembuhannya sekitar 15,17 persen dan sisanya diketahui masih dalam perawatan intensif.

Dari 111 pasien yang tercatat per Rabu (26/8/2022), sebanyak 56 anak di antaranya dinyatakan meninggal. Sementara, 23 pasien dalam perawatan dan 32 pasien dinyatakan sembuh.

Perkembangan kasus gagal ginjal akut misterius ini terus dipantau oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Angin Segar untuk Pasien Gagal Ginjal Akut Misterius, Obat Penawar Segera Tiba di Jakarta

alah satu yang dilakukan demi menghentikan laju penambahan kasus adalah mempelajari tata kelola klinis yang dilakukan teman sejawat dokter spesialis anak di rumah sakit masing-masing.

Seiring dengan itu, analisis juga dilakukan terus menerus untuk menemukan tata cara klinis yang tepat dalam menangani penyakit yang hingga saat ini belum diketahui penyebab pastinya tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com