Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nenek Wastiah, Gerobak Nasi Goreng dan Tabungannya Lenyap Dilalap Api, "Gimana Saya Hidup?"

Kompas.com - 31/10/2022, 20:38 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wastiah (54) kebingungan saat melihat rumahnya telah rata dengan tanah usai kebakaran melanda permukimannya pada Minggu (30/10/2022) siang.

Kebakaran tersebut melalap habis enam rumah permanen, 13 petak kontrakan, dan 40 lapak pengepul di Jalan Kebayoran Lama, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Tak ada satu pun perabotan di rumah Wastiah yang tersisa. Sebuah gerobak nasi goreng, yang telah membantu mengepulkan asap dapurnya sejak 2001, juga luder terbakar.

"Habis semua perabotan. Gerobak nasi goreng sama peralatannya semua habis. Padahal kalau bikin aja, gerobak Rp 5 juta, peralatan habis Rp 2 juta," kata Wastiah di posko kebakaran, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Sedang Sakit, Nenek Ini Langsung Bangkit Selamatkan Cucu Saat Kebakaran di Kebon Jeruk

Wastiah menceritakan, ia menghidupi dua anaknya sejak 2001 dengan berdagang nasi goreng di sekitar rumahnya.

"Dari 2001, saya dagang di depan Warung Sunda. Saya makan hidup sehari-hari dari situ, nafkah dari nasi goreng. Sampai anak saya sudah gede dan punya anak," kata Wastiah.

Selain gerobak dan perabotannya, uang tabungan Wastiah yang tersimpan di dalam celengan pun ikut ludes terbakar.

"Celengan saya hasil nabung dari habis Lebaran, hangus. Enggak tahu hilang berapa," ungkap dia.

Baca juga: 200 Korban Kebakaran Kebon Jeruk Mengungsi, Bantuan Berdatangan dari Warga hingga Instansi

Wastiah mengaku kebingungan untuk mencari nafkah. Sebab, ia tidak memiliki gerobak nasi goreng maupun modal untuk memiliki yang baru.

"Sekarang gerobaknya enggak ada. Saya enggak ada modal. Saya hidup gimana? Saya berharap ada bantuan untuk mendapatkan modal untuk dagang lagi," harap Wastiah.

Selain Wastiah, ada 199 warga lainnya yang kini mengungsi di posko kebakaran terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com