Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Penumpang Pria Transjakarta Trauma Dilecehkan, "Saya Merasa Sedih dan Jijik Tiap Ingat Kejadian"

Kompas.com - 05/11/2022, 17:51 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelecehan yang dialami oleh SN (30) di dalam bus transjakarta beberapa waktu lalu menyisakan trauma di diri pria tersebut.

SN, kepada Harian Kompas, menceritakan bahwa seorang penumpang pria lain menyentuh alat vitalnya di dalam bus yang tengah dipadati penumpang.

Pelecehan seksual itu terjadi di dalam bus transjakarta tujuan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (2/11/2022).

“Saya mengalami trauma yang cukup berat semenjak kejadian itu. Saya menjadi sangat takut naik transportasi publik, terlebih Transjakarta,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (4/11/2022).

Akibat trauma tersebut, SN berniat untuk menemui psikolog dan berkonsultasi untuk proses pemulihan traumanya.

SN pun mulai kembali mengendarai kendaraan pribadinya karena kejadian pelecehan seksual yang dia alami.

Baca juga: Pelecehan Seksual Berulang di Bus Transjakarta, Korban dari Wanita hingga Pria

”Saya selalu merasa sedih dan jijik setiap kali memikirkan kejadian itu. Tidak pernah bisa saya lupakan bagaimana saat itu pelaku menyentuh alat vital saya, sedangkan saya hanya berdiam diri karena terlalu terkejut,” kata SN.

Sebelumnya, berdasarkan laporan Kompas.com, SN sempat membagikan kronologi pelecehan yang dia alami melalui media sosial Twitter.

Korban turut membagikan foto wajah terduga pelaku yang mengenakan baju hijau. Kompas.com telah mendapatkan izin dari pengunggah untuk mengutip kronologi kejadian.

Menurut dia, pelecehan tersebut terjadi saat bus dalam kondisi padat penumpang. Saat itu, dia tengah bermain ponsel, dan tiba-tiba terduga pelaku mencolek alat kelaminnya.

Mendapat perlakuan seperti itu, pikiran korban pun langsung kosong dan bingung harus melakukan apa. Hingga setelah sadar, dirinya merasa jijik dan emosi.

Baca juga: Mempertanyakan Komitmen Transjakarta dan Pemprov DKI dalam Menangani Pelecehan Seksual di Dalam Bus...

 

"Saya berusaha mengolah emosi, tapi semakin lama emosi saya enggak terkontrol. Saya berharap orang ini turun secepatnya," ujarnya, Kamis (3/11/2022).

Setelah melewati beberapa halte dan pelaku masih ada di dalam bus, korban pun memberanikan diri mengonfrontir pelaku. Saat tiba di Halte Pemuda Rawamangun, korban bertanya kepada terduga pelaku akan turun di mana.

"Dia nggak jawab. Hanya wajahnya mengarahkan ke TU Gas. Saya enggak tanya kedua kalinya, kepalan saya sudah sampai ke wajahnya," bebernya. 

Korban mengatakan bahwa petugas Transjakarta sempat meminta KTP terduga pelaku, namun dia mengatakan kartu tersebut tertinggal. Pria itu akhirnya hanya memberi alamat dan nomor ponsel.

Transjakarta mengaku telah dengan sigap menangani kejadian tersebut. Menurut Anang, pihaknya beberapa kali menghubungi korban, akan tetapi yang bersangkutan belum ingin melaporkan kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Pria Lakukan Pelecehan Seksual ke Sesama Pria di Transjakarta, Korban Disebut Tak Mau Lapor Polisi

 

Anang menegaskan, TransJakarta tidak menoleransi segala bentuk tindak pelecehan seksual. Dia juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pihak yang telah melaporkan insiden pelecehan seksual untuk ditindaklanjuti.

"Kami mengimbau agar pelanggan selalu waspada dan berhati-hati agar terhindar dari aksi pelecehan seksual," tutur Anang.

(Kompas.id: Ayu Octavi Anjani, Kompas.com: Diva Lufiana Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com