Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RW Sebut Pemilik Pabrik Masker di Tangsel Sudah Respons Keluhan Warga

Kompas.com - 08/11/2022, 22:55 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ketua RW 003 Pondok Karya Santiyo mengatakan bahwa seluruh aduan warga mengenai pabrik masker yang beroperasi di Jalan Utama 1, RT 005 RW 003, Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, sudah direspons pihak pabrik.

Santiyo juga memastikan pabrik itu tidak lagi menimbulkan kebisingan selama 24 jam seperti yang dilaporkan warga kepada Satpol PP Tangsel.

"Itu yang saya tahu proses waktu pandemi sedang gawat-gawatnya, memproduksi, ada kontainer keluar masuk untuk distribusi, bukan tahun ini," kata Santiyo saat ditemui di kediamannya, Selasa (8/11/2022).

"Berita yang menyatakan 24 jam itu tidak terjadi pada saat ini. Terjadi pada masa pandemi, kegiatan keluar masuk distribusi itu pada malam hari. Jadi kalau bangunan (bising) 24 jam tidak ada," imbuh dia.

 

Baca juga: Pabrik Masker yang Disegel di Tangsel Berada di Kawasan Perumahan, Dikeluhkan Warga karena Beroperasi 24 Jam

Selain itu, kata dia, bangunan tersebut digunakan sebagai industri rumahan, bukan sebuah pabrik.

Menurut Santiyo, tidak ada limbah yang dihasilkan dari aktivitas pembuatan masker di bangunan lama.

Proses pembangunan gedung baru juga dinilai tidak menggangu warga sekitar.

"Aduan warga yang mengenai bising proses pembangunan itu (karena) pernah datang material malam hari, kemudian proses pembangunan bor dan sebagainya," kata Santiyo.

"Itu ditanggapi oleh pemilik bangunan dan sudah dievaluasi sebelum jam 17.00 WIB sore sudah dihentikan sesuai permintaan masyarakat sejak sekitar dua pekan lalu," jelas dia.

Baca juga: Pabrik Masker Ilegal Disegel, Lurah Pondok Karya: Kami Tak Bisa Melarang atau Mengizinkan

Santiyo menegaskan, sejak adanya aduan warga, secara keseluruhan sudah ada perbaikan atau evaluasi dari pemilik bangunan.

Selain itu, pemilik bangunan juga sudah bertanggung jawab dan memenuhi semua kerugian yang sempat dialami warga sekitar dari adanya pembangunan beberapa pekan lalu.

"Kerugian akibat pembangunan yang rusak, yang kotor dikomplain oleh warga, sudah dibersihkan. Genteng bocor sudah diperbaiki, saya sudah ngecek pengawas bangunan, pemilik, warga terdampak. Sudah ditanggungjawabin semua," kata Santiyo.

Oleh karena itu, menurut Santiyo, saat ini sebenarnya sudah tidak ada lagi masalah.

Baca juga: Disegel Satpol PP, Pihak Pabrik Masker: Semua Izin Pembangunan Masih Proses

Meskipun demikian, dalam waktu dekat, pihak RT 005 dan RW 003 akan mempertemukan kembali warga sekitar dengan pemilik pabrik untuk melakukan mediasi.

Pertemuan ini dianggap perlu agar tidak ada bentrok atau kesalahpahaman antara kedua belah pihak.

"Menurut pemilik, dibangunnya tempat usaha itu bentuknya home industry, tidak menimbulkan limbah karena sifatnya kering, tidak menggunakan mesin yang besar tidak bising," kata Santiyo.

"Ini yang akan dijelaskan ke masyarakat kalau ada mediasi lanjutan, pemilik ingin mendengar langsung dari masyarakat, masyarakat mana, keluhannya apa. Insyaallah segera dalam waktu dekat," lanjut dia.

Adapun pabrik tersebut disegel oleh Satpol PP pada hari ini karena tidak memenuhi syarat perizinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com