Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pejalan Kaki Pukul Ojol di Taman Sari, Selisih Paham dan Merasa Diledek

Kompas.com - 10/11/2022, 20:57 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengemudi ojek online (ojol) menjadi korban pemukulan oleh seorang pria pejalan kaki di kawasan Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat, pada Rabu (9/11/2022) malam.

Akibatnya, pejalan kaki berinisial KDF (48) tersebut lalu dikepung massa ojol yang tidak terima atas aksi yang dilakukan terhadap rekannya.

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Taufik mengatakan, pelaku diduga melakukan aksi kekerasan itu lantaran merasa diledek oleh korban.

"Kronologi versi pelaku itu dia mau menyeberang, terus motornya kayak mau hampir kena. Akhirnya selisih paham," kata Taufik saat dihubungi, Kamis (10/11/2022).

"Menurut dia, korban itu kayak ngedumel atau gimana, pelaku mungkin merasa diledek atau gimana. Akhirnya dipukul," imbuh Taufik.

Baca juga: Pejalan Kaki Pukuli Ojol di Taman Sari, Diduga Kesal karena Hampir Terabrak Saat Menyeberang

Kendati dipukul oleh pejalan kaki, Taufik menyebut korban tidak melawan balik.

"Korban tidak mukul balik, tidak ada perlawanan. Pelaku juga mukulnya sekali katanya, bukan dipukulin," jelas dia.

Setelah dipukul, korban kemudian berteriak dan mengundang perhatian sejumlah pengemudi ojek online di sekitar lokasi.

Pelaku langsung melarikan diri.

"Dia (pelaku) awalnya lari ke arah Lokasari, diuber sama ojol. Di Lokasari, saya taruh motor di Hokben, saya teriak sama ojol yang lain kalau saya dipukul. Ojol pada nguber, nah lari ke mari (hotel)," ungkap korban kepada wartawan, semalam.

Baca juga: Tak Terima Rekannya Dipukul, Massa Ojol Kepung Hotel Tempat Pejalan Kaki Bersembunyi

Taufik menceritakan, pelaku berhasil diamankan dari kepungan massa pengemudi ojek online yang menggeruduk hotel tempatnya melarikan diri.

"Pelaku telah berhasil dievakuasi dan diamankan tadi malam pukul 22.30 WIB dan langsung dibawa ke Satreskrim Polres Jakbar," kata Taufik.

Pelaku pun kini telah dijadikan tersangka. Ia disangkakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com