Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga Tewas di Kalideres Diduga Ikut Sekte, Polisi: Tidak Boleh Berasumsi

Kompas.com - 17/11/2022, 06:13 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah dugaan bermunculan usai satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, tewas secara misterius. Salah satunya, empat orang tersebut diduga menganut sekte tertentu.

Berkaitan dengan hal itu, polisi menegaskan masih terus menyelidiki penyebab kematian satu keluarga tersebut.

Polisi belum dapat menyimpulkan kemungkinan kematian satu keluarga itu dilatarbelakangi sekte apa pun.

"Sekali lagi kami tidak bisa menyimpulkan sementara (dugaan sekte), tidak boleh berasumsi. Nanti secara komprehensif akan disimpulkan oleh ahli," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di tempat kejadian perkara, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Mengurai Dugaan Sekte “Kiamat Sudah Dekat” di Balik Misteriusnya Kematian Sekeluarga di Kalideres...

 

Hengki berkata, penyidik telah bekerja sama dengan tim ahli untuk mencari berbagai kemungkinan penyebab kematian.

Tim gabungan itu menggunakan alat-alat canggih guna menyelidiki apakah ada bercak darah dan lain sebagainya.

Saat ditanya hasil penyelidikan, Hengki menjawab bahwa kasus ini masih dalam proses penyelidikan.

"Nanti setelah selesai, kami akan rilis bersama tim ahli," ujar Hengki.

Baca juga: Saat Polisi Kesulitan Ungkap Misteri Kematian Sekeluarga di Kalideres

Adapun saat ini polisi mengeklaim telah mengantongi sejumlah temuan baru usai melakukan olah TKP lanjutan, salah satunya ditemukan tumpukan sampah di dalam rumah korban.

"Nanti ahli yang akan menjelaskan, kenapa kok buang sampah di dalam rumah, tidak keluar? Artinya ini menunjukkan hubungan yang bersangkutan dengan tetangga dan lain sebagainya apakah sifatnya mengurung diri atau lain sebagainya, ini salah satunya," tutur Hengki.


Selain itu, penyidik juga menemukan bahwa mobil yang diduga hilang ternyata telah dijual salah satu korban tewas bernama Budiyanto Gunawan. Mobil itu dijual pada Januari 2022 di sebuah showroom seharga Rp 160 juta.

Sebagai informasi, kepolisian menggandeng beberapa ahli guna mengungkapkan penyebab kematian empat orang tersebut.

Baca juga: Pelajari Latar Belakang Sekeluarga yang Tewas di Kalideres, Polisi Temukan Titik Terang

Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri, kedokteran forensik RS Polri Kramatjati dan RSCM-UI, serta Asosiasi Psikologi Forensik (Apfisor) juga dilibatkan dalam olah TKP kali ini.

"Tapi ini masih kami rangkai untuk menjadi suatu kesimpulan. Nanti tim ahli yang akan menyimpulkan dari berbagai disiplin ilmu," jelas dia.

Diberitakan sebelumnya, empat orang anggota keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya, Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).

Halaman:


Terkini Lainnya

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com