Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Polisi Kesulitan Ungkap Misteri Kematian Sekeluarga di Kalideres

Kompas.com - 17/11/2022, 05:50 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian kembali mendatangi tempat kejadian satu keluarga tewas misterius di dalam rumah kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (16/11/2022).

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Hengky Haryadi berujar kepolisian bersama tim gabungan sedang meneliti sebab kematian dan motif peristiwa ini.

"Sekarang masih berproses. Karena ini kasus yang cukup rumit. Ini harus benar-benar teliti dan nanti tim ahli yang akan menjelaskan," ujar Hengki kepada wartawan di tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (17/22/2022).

"Kami tidak bisa berasumsi, mengambil kesimpulan sementara. Ini proses sedang berlangsung. Ini intensif, termasuk Apsifor mulai mempelajari latar belakang korban dan sebagainya," kata dia.

Baca juga: Penyidik Temukan Gunungan Sampah Mencurigakan Dalam Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Libatkan Banyak Ahli

Kepolisian mengerahkan tim gabungan yang terdiri dalam olah TKP lanjutan kali ini, serta turut melibatkan berbagai ahli untuk mengungkap penyebab kematian empat korban.

Adapun tim gabungan ini terdiri dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri.

Lalu, ada pula Asosiasi Psikologi Forensik (Apfisor), dokter forensik, Polda Metro Jaya, Polsek Kalideres, dan Polres Metro Jakarta Barat.

Ahli yang turut didatangkan yaitu ahli di bidang forensik medikolegal, ahli di bidang patologi anatomi, ahli toksikologi, dan ahli Deoxyribose Nucleic Acid (DNA).

Hengki menambahkan, penyidik masih mendalami motif hingga penyebab kematian empat orang dalam satu keluarga tersebut.

Hengki menyampaikan, dugaan motif yang sebelumnya mencuat kini terpatahkan. Namun, dia belum merincikan apa motif yang melatarbelakangi kematian satu keluarga ini.

"Kami bisa patahkan beberapa motif, kami masih perlu pendalaman lagi. Karena dalam penyelidikan ini, kami harus menentukan, sebab kematian dan motif," terang Hengki.

Baca juga: Penyidik Temukan Gunungan Sampah Mencurigakan Dalam Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Titik Terang

Polisi mengaku telah menemukan titik terang usai mengerahkan berbagai ahli saat olah tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (16/11/2022) malam.

"Kami libatkan tim digital forensik, dan ternyata ini kami memperoleh beberapa kemajuan atau titik terang dari penyelidikan ini," jelas Hengky.

"Salah satunya terkait motif. Kami bisa patahkan beberapa motif. Kami masih perlu pendalaman lagi," lanjutnya lagi.

Namun, saat ditanya lebih jauh soal motif yang dipatahkan itu, Hengky belum mau berbicara lebih banyak.

"Tidak boleh disampaikan sekarang. Artinya banyak sekali temuan dari pada metode penyelidikan yang kami laksanakan," kata dia.

Baca juga: Eks Ketua RT Ungkap Masa Lalu Keluarga yang Tewas di Kalideres: Cuek Saat Orangtua Jatuh Sakit

Adapun nantinya tim psikologi forensik akan mempelajari secara komperhensif terkait temuan pada empat jenazah tersebut. Begitu pula kedokteran forensik dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati serta Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)-Universitas Indonesia (UI).

"Dan sekali lagi kami bersifat berkesinambungan penyelidikan ini, dan mencari keidentikkan antara berbagai metode penyelidikan," terang Hengky.

(Penulis: Zintan Prihatini | Editor: Ihsanuddin, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com