Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Berbeda Mantan Tetangga pada Keluarga yang Tewas di Kalideres, Bukan Orang yang Tertutup...

Kompas.com - 17/11/2022, 10:31 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Misteri satu keluarga ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berbau busuk di Kalideres, masih belum diungkap polisi.

Satu keluarga itu adalah sang ayah Rudyanto Gunawan (71), Ibu Renny Margaretha (68), anak Dian (42), dan paman Budyanto Gunawan (68). Keempatnya dikenal sangat tertutup oleh warga lingkungan rumahnya di Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.

Namun, kesaksian berbeda diungkap kerabat di tempat tinggal keluarga yang tewas misterius sebelum pindah ke Kalideres. Mereka sebelumnya tinggal di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, tempat keluarga besar pasangan suami istri itu berada.

Menurut sepupu Margaretha, M (67), Margaretha dikenangnya sebagai sepupu yang baik.

Baca juga: Eks Ketua RT Ungkap Masa Lalu Keluarga yang Tewas di Kalideres: Cuek Saat Orangtua Jatuh Sakit

"Dia baik. Kalau orang bertanya ke saya apakah dia suka ngobrol atau enggak, jawabannya bukan suka ngobrol lagi. Namanya saudara, dulu satu rumah. Tertutup itu kata orang kan," kata M kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).

Sebelum Margaretha dan keluarganya pindah dari Gunung Sahari pada 1997, M mengatakan ia masih sering mengobrol saat sepupunya berjualan.

"Jualan (kue) di mana saja dia. Dulu ramai (pelanggan). Suaminya juga kerja kantoran, berkecukupan lah," ungkap M.

Kendati demikian, M mengaku putus komunikasi sejak Margaretha dan keluarganya pindah ke Kalideres.

"Sejak dia pindah, sudah enggak ada hubungan. Jadi 20 tahunan kami enggak ngerti. Waktu pindah juga saya enggak ngerti karena saya kerja," sebut M.

Baca juga: Polisi Temukan Petunjuk Penting Kematian Keluarga di Kalideres, Sejumlah Dugaan Terpatahkan

 


Sementara itu, teman masa kecil Dian, F (40) mengatakan bahwa Dian merupakan orang yang terbuka saat tinggal di Gunung Sahari.

"Waktu SMP, Dian itu baik banget. Kalau beli makanan atau beli barang, selalu beliin aku juga. Jadi kalau mereka pergi sama keluarga, tapi kalau belanja perginya sama aku," kata F kepada wartawan.

Selain itu, ia juga mengenang Dian sebagai perempuan yang cantik dan murah senyum.

"Dia itu enggak pernah marah, senyum aja, ketawa-ketawa aja. Kami enggak pernah bertengkar. Dia baik banget. Cantik lagi orangnya. Tinggian dia daripada aku," ungkap F.

Selain mengenang Dian yang baik, ia juga mengingat keluarga Dian yang sangat ramah.

"Mereka ngobrol, harmonis kayak orang biasa. Dian suka ditanya udah makan atau belum, terus diambilin makan," kata F.

Baca juga: Berbagai Petunjuk Penting untuk Memecahkan Kerumitan Kasus Keluarga Tewas di Kalideres...

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com