Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Lalu Keluarga yang Tewas di Kalideres, Tak Pernah Urus Ayah yang Sakit

Kompas.com - 17/11/2022, 12:34 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat anggota keluarga yang ditemukan tewas membusuk di Kalideres, Jakarta Barat, dikenal tertutup selama 25 tahun tinggal di sana.

Satu keluarga itu adalah sang ayah Rudyanto Gunawan (71), ibu bernama Renny Margaretha (68), anak bernama Dian (42), dan paman Dian bernama Budyanto Gunawan (68).

Sebelum 1997, keluarga itu tinggal di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Mantan ketua RT di lingkungan rumah lama keluarga Rudyanto, Muhammad Mundji (70), bercerita bahwa keluarga tersebut tinggal di Gunung Sahari bersama keluarga besarnya sejak lama.

Baca juga: Berbagai Petunjuk Penting untuk Memecahkan Kerumitan Kasus Keluarga Tewas di Kalideres...

Mundji mengatakan, ayah Rudy dan Budy, Tan, sudah tinggal sejak 1950-an dengan bisnis percetakan di rumah Gunung Sahari, hingga tiba-tiba Tan jatuh sakit.

"Ayahnya (Tan) jatuh, anaknya enggak mikirin, dicuekin. Akhirnya istrinya minta tolong ke saya beli obat ke dokter. Anaknya enggak pernah ngurus. Dia (Rudy) cuek, tetangga juga tahu mereka enggak mau pusing," kata Mundji kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).

"Budyanto juga sama. Istrinya Rudy juga terpengaruh (cuek)," imbuh dia.


Mundji mengatakan, karena anak-anaknya cuek, untuk membawa Tan berobat, istri Tan harus meminta bantuan dirinya selaku ketua RT saat itu.

"Anak-anaknya enggak pernah bawa bapaknya ke dokter. Istrinya selalu minta tolong saya. Istrinya minta tolong saya naik bajaj merah zaman dulu. Sudah ada pembiaran," kaya Mundji.

Baca juga: Polisi Temukan Petunjuk Penting Kematian Keluarga di Kalideres, Sejumlah Dugaan Terpatahkan

Sejak sakit, kata Mundji, Tan hanya bisa berbaring di kasur hingga akhirnya meninggal dunia.

"Meninggal dunia Pak Tan tahun 1997. Saya tahu Pak Tan meninggal dari istrinya, pas saya datang ke rumahnya, Pak Tan sudah di kasur," ungkap MM.

"Enggak sampai setahun. Begitu bapaknya meninggal, kemudian disusul ibunya enggak lama," kata Mundji.

Setelah Tan meninggal, Mundji menuturkan, Rudy dan keluarganya pindah ke Kalideres.

"Enggak lama meninggal, langsung pindah, minta surat ke saya. Dia pindah sama istri, anak, dan adik cowoknya," tutur Mundji.

Baca juga: Kompolnas: Temuan Gunungan Sampah Tanda Keluarga yang Tewas di Kalideres Mengisolasi Diri

Setelah keluarga itu pindah, rumah tersebut dijual kepada orang lain.

Halaman:


Terkini Lainnya

Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Megapolitan
Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga untuk Pilkada DKI, Dharma Pongrekun: Kuasa Tuhan

Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga untuk Pilkada DKI, Dharma Pongrekun: Kuasa Tuhan

Megapolitan
Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Megapolitan
Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Megapolitan
Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Megapolitan
Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi: Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi: Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Megapolitan
Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan 'Study Tour' ke Luar Daerah

Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan "Study Tour" ke Luar Daerah

Megapolitan
Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Baik dan Buruk 'Study Tour' di Mata Orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Baik dan Buruk "Study Tour" di Mata Orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Megapolitan
Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Megapolitan
Pengemudi Ojol: Banyak Penumpang Batalkan Pesanan karena Macet di Tanjung Priok

Pengemudi Ojol: Banyak Penumpang Batalkan Pesanan karena Macet di Tanjung Priok

Megapolitan
Tak Bisa Masuk Terminal, Antrean Kontainer Masih Mengular di Jalan Raya Cilincing

Tak Bisa Masuk Terminal, Antrean Kontainer Masih Mengular di Jalan Raya Cilincing

Megapolitan
Walkot Tangsel Bakal Cabut Izin PO jika Masih Mengoperasikan Bus yang Masa Berlaku Kir-nya Habis

Walkot Tangsel Bakal Cabut Izin PO jika Masih Mengoperasikan Bus yang Masa Berlaku Kir-nya Habis

Megapolitan
Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com