Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Perlakuan Anak Kombes Disebut Polisi Hanya Bercanda, Ibunda Korban: Anak Saya Dianiaya Lho!

Kompas.com - 18/11/2022, 17:52 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yusna, ibunda dari korban penganiayaan anak komisaris besar (kombes) di lingkungan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), tidak terima bahwa perlakuan pada anaknya itu dinilai hanya bercanda.

Dalam keterangan resmi Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Pelaksana tugas (Plt) Kasi Humas Ajun Komisaris (AKP) Nurma Dewi mengatakan, peristiwa itu terjadi saat korban, MFB (16), dan pelaku RC, tengah bercanda.

"Masa' orang Polres Jakarta Selatan bilangnya itu anak-anak kecil pelakunya, perkelahian yang tidak serius. Ini bukan perkelahian loh. Ini anak saya dianiaya loh!" tutur Yusna saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (18/11/2022).

Menurut Yusna, hasil visum FB (16), korban penganiayaan anak Kombes di lingkungan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Sabtu (12/11/2022) lalu, juga belum keluar hingga saat ini.

Baca juga: Polisi Klaim Sudah Olah TKP Penganiayaan oleh Anak Kombes di PTIK, Ibu Korban: Bohong!

Yusna mempertanyakan lamanya proses itu. Padahal, kata Yusna, pemeriksaan sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu. "Masa' lima hari hasil visum belum juga keluar?"

FB sendiri diketahui melaksanakan visum et repertum di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Yusna pun mempertanyakan profesionalisme dokter-dokter di rumah sakit itu.

Ia menaruh curiga, hasil visum anaknya ditahan oleh pihak tak bertanggung jawab agar kasus anaknya tidak berlanjut.

Sebelumnya, Nurma menjelaskan korban dan pelaku menjalin pertemanan selama mengikuti bimbingan Akademi Kepolisian (Akpol) di PTIK. Keduanya, lanjut Nurma, kerap bergurau satu sama lain.

“Cuma waktu itu mungkin ada permasalahan kemudian terjadi pemukulan,” imbuhnya, seperti dikutip dari TribunJakarta.com.

Baca juga: Hasil Visum Korban Penganiayaan Anak Kombes Belum Keluar, Ibunda Curiga Kasusnya Tak Dilanjutkan

"Ini kan anak kecil, jadi anak kecil. Mungkin ya itu, emosinya belum stabil," tutur Nurma.

Kronologi Kejadian

Peristiwa dugaan penganiayaan terjadi pada Sabtu (12/11/2022), saat pelaku dan korban sama-sama mengikuti bimbingan belajar (bimbel) jasmani di area PTIK.

Ibu korban, Yusna, sudah membuat laporan kepolisian terkait dugaan tindakan kekerasan itu. Menurut Yusna, anaknya dianiaya karena dituduh menyembunyikan topi.

Yusna menyebutkan, anaknya dan pelaku tengah mengikuti bimbel di PTIK untuk calon pendaftar taruna di Akpol.

Anaknya dipukuli di lapangan dan area parkir PTIK. Aksi itu disebut terjadi di depan pelatih, tetapi sang pelatih tidak berbuat apa-apa untuk melerai.

Baca juga: Anak Kombes Aniaya Teman, Psikolog Sebut akibat Salah Asuh

Akibat pemukulan itu, FB mengalami sejumlah luka memar dan trauma.

"Anak saya bilang, dia (RC) anak kombes, Bu. Pelatih aja takut sama dia karena di mana-mana dia bikin masalah selalu bawa-bawa nama anak kombes," ucap Yusna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com