Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Tukang Sampah yang Curiga Sejak Awal Ada Bangkai di Rumah Keluarga yang Ditemukan Tewas di Kalideres

Kompas.com - 19/11/2022, 15:34 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Waridin, petugas kebersihan di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat sudah curiga sejak awal bau bangkai yang dicium warga berasal dari mayat manusia.

Waridin pun yakin bau tersebut berasal dari rumah keluarga yang menempati Blok AC5 No 7. Pasalnya, Waridin sempat memanggil penghuni rumah tersebut tapi tak pernah ada jawaban.

Seperti diketahui, keluarga yang tewas membusuk itu ditemukan pada Kamis (10/11/2022) di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat.

Baca juga: Rekan Bisnis Ungkap Gelagat Aneh Keluarga yang Tewas di Kalideres: Tidak Pernah Berikan Nomor HP Meski Sering Titip Kue

Mereka terdiri dari empat orang yang merupakan pasangan suami istri Rudyanto (71) dan Margaretha (68), anak pasutri tersebut bernama Dian (42), dan adik Rudyanto bernama Budyanto (68).

Waridin memang biasa mengangkut sampah di daerah perumahan itu. Satu ketika Waridin tak menemukan sampah yang biasanya dikaitkan keluarga Rudyanto di pagar rumahnya.

Alhasil, Waridin memanggil keluarga tersebut dari luar rumah bahkan sampai mengetuk-ketuk pagar besi menggunakan koin.

Hal itu sudah dilakukan Waridin sejak enam bulan lalu ketika Rudyanto tak lagi menggantung sampahnya di pagar rumah.

"Enggak menyaut-nyaut. Saya bingung apa pindah apa enggak. Saya ketok pintunya pakai duit (koin) biar kedengaran. Enggak nyaut juga. Pindah barangkali," kata Waridin dilansir dari TribunJakarta.com, Sabtu (19/11/2022).

Baca juga: Analisis Psikolog Forensik: Penuh Persiapan, Keluarga di Kalideres Seolah Ingin Mati dengan Tenang...

Waridin mengaku masih mengetuk pagar rumah Rudyanto sampai sehari sebelum keluarga tersebut ditemukan tewas mengering. Kala itu, Waridin sudah curiga keluarga Rudyanto meninggal karena mencium bau menyengat.

"Hari Rabu diketok-ketok sudah bau. Jangan-jangan meninggal," pikir Waridin kala itu.

Bau menyengat itu juga disadari oleh warga lain yang tengah berolahraga. Bahkan warga tersebut, kata Waridin, meminta dirinya untuk mencari sumber bau.

"Warga itu tuh orang Bandung olahraga. Terus cari (ada) bangkai katanya. Ini mah bukan bangkai binantang, manusia ini mah. Laporin aja ke RT, itu hari Kamisnya pagi (sekitar) jam 06.00," jelas Waridin.

Bukan tanpa alasan Waridin yakin bau menyengat yang diciumnya berasal dari bangkai manusia. Pasalnya kata Waridin, bau tersebut begitu khas.

Baca juga: Sayang, Tidak Ditemukan Surat Wasiat Keluarga yang Tewas Misterius di Kalideres

"Ini mah bangkai manusia yang punya rumah ini pasti. Lain baunya. Kayak orang dibakar," tutur Waridin.

Penemuan satu keluarga tewas ini berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban, Kamis lalu sekitar pukul 18.00 WIB.

Ketua RT pun melapor ke Kepolisian Sektor (Polsek) Kalideres soal temuan bau busuk itu. Bersama dengan polisi, ketua RT akhirnya memaksa masuk ke dalam rumah tersebut.

Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda yakni ruang tamu, kamar tengah dan ruang belakang.

Hingga saat ini, kepolisian masih menyelidiki penyebab dan motif kematian keluarga itu. Pasalnya, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tempat kejadian perkara (TKP).

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Diminta Warga Cari Sumber Bau Bangkai, Petugas Kebersihan Sudah Curiga dari Keluarga Tewas Kalideres. (Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com