JAKARTA, KOMPAS.com - Usai lima tahun memegang tampuk kepemimpinan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar mengundurkan diri dari keanggotaan PSI.
Keputusan tersebut ia ambil karena Michael tidak yakin bahwa perjuangan politiknya masih dapat dilanjutkan bersama PSI.
"Seiring berjalannya waktu, partai yang saya bayangkan dan cita-citakan, yang saya ketahui di awal, sudah jauh berubah sekarang,” tulis Michael dalam keterangan tertulis, Senin (5/12/2022).
Michael tak menjelaskan perubahan yang terjadi pada PSI. Menurut dia, perjuangan politiknya tidak dapat dilanjutkan lagi bersama PSI.
Baca juga: Usai Mundur dari PSI, Michael Victor Sianipar Mengaku Banyak Parpol PDKT
Dikutip dari berbagai sumber, Michael Victor Sianipar merupakan lulusan ilmu politik dari Yonsei University, Korea Selatan.
Karier Michael di dunia politik ia mulai di tahun 2012. Saat itu Michael menjadi asisten kampanye calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Setelah Pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Michael diangkat sebagai staf pribadi Wakil Gubernur DKI.
Michael mulai terjun ke dunia politik praktis sebagai caleg dari Partai Gerindra.
Baca juga: Michael Sianipar Mundur, Grace Natalie Jadi Plt Ketua DPW PSI DKI Jakarta
Ia mengikuti kampanye pertamanya sebagai caleg di tahun 2014 saat usianya belum genap 23 tahun.
Sayangnya, ia gagal mendapatkan suara yang cukup untuk mengamankan kursi di DPR.
Setelah itu Michael bergabung dengan PSI di tahun 2015. Kariernya terbilang cukup cemerlang, ia langsung diangkat menjadi Ketua PSI Jakarta Pusat di tahun yang sama.
Ia pun naik jabatan menjadi Ketua DPW PSI Jakarta di tahun 2017. Prestasi Michael juga tidak main-main.
Baca juga: Disindir Anies Kurang Kerjaan karena Cek Sirkuit Formula E, PSI: Kami Paham Bapak Sangat Sibuk
Ia yang sempat gagal melenggang sebagai legislatif berhasil mengamankan 8 kursi DPRD DKI Jakarta dalam pemilihan tahun 2019 lalu.
Saat itu PSI mendapatkan lebih dari 500 ribu suara, menjadi partai politik dengan perolehan suara terbesar keempat dari 16 partai saat itu.
Sebagai oposisi, Michael fokus pada transparansi anggaran Pemprov DKI Jakarta di bawah Gubernur Anies Baswedan.
PSI merupakan salah satu dari 2 partai yang mengajukan hak interpelasi dalam penyelenggaraan Formula E.
Baca juga: Ditinggal Walk Out Saat Bacakan Pandangan, Ini Kata DPW PSI Jakarta
Kini Michael tak lagi menjadi bagian dari PSI. Posisinya sebagai Ketua DPW PSI Jakarta diisi oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.
(Penulis: Kurnia Sari Aziza, Mita Amalia Hapsari, Singgih Wiryono, Nirmala Maulana Achmad | Editor: Ana Shofiana Syatiri, Ihsanuddin, Nursita Sari, Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.