Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Posko Pengungsian, Korban Kebakaran Kampung Pulo Menumpang di Rumah Kerabat

Kompas.com - 27/12/2022, 10:29 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang terdampak kebakaran pada Minggu (25/12/2022) di wilayah Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur memilih untuk menumpang tinggal di rumah kerabatnya masing-masing.

Tak ada posko pengungsian yang disiapkan pemerintah untuk menampung korban.

Warga bernama Yusuf (36) mengatakan, ia memang lebih memilih menumpang di rumah kerabat sekalipun ada tenda penampungan yang disediakan pemerintah. 

Sebab, cuaca Jakarta yang kerap kali diguyur hujan deras saat ini membuat warga khawatir jika mengungsi ke tenda darurat.

"Karena kondisi saat ini cuaca sering hujan deras, jadi memang warga juga mencari kenyamanan," ujar Yusuf di lokasi, Senin (26/12/2022) malam.

Baca juga: 7 Tahun Silam, Warga Kampung Pulo Digusur Paksa, Picu Bentrokan Besar

Warga menganggap, apabila posko dibangun di luar dan warga menetap di tenda darurat, masalah baru justru akan timbul.

"Kalau di luar, cuaca mendung terus, datang hujan, sehingga tidak mendukung. Memang ada tenda di depan, tapi itu untuk menampung siapa pun yang mau kasih bantuan. Bantuan berupa sembako atau makanan," jelas Yusuf.

Sementara itu, Ketua RT 012 RW 02 , Kampung Melayu yakni Maulana mengatakan, keputusan warga untuk menumpang hidup di rumah kerabat masing-masing memang sudah bulat.

Meski mendapat opsi untuk dipindah ke rusun, namun akses yang jauh membuat mereka lebih memilih untuk menumpang.

"Kalau dari Kelurahan memang diarahkan ke rusun, cuma mereka (para warga) nolak, karena jauh. Jadi, pada di rumah saudara-saudaranya yang juga ada di sekitar sini," jelas Maulana.

Puluhan rumah terbakar

Sementara itu, berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi pada Senin petang, banyak warga yang masih gotong royong membersihkan puing-puing bekas kebakaran.

Meski kondisi cuaca diguyur gerimis, mereka tetap menyiram lantai rumahnya agar abu sisa kayu yang terbakar tidak berterbangan.

Di gang yang hanya seluas kurang lebih 3 meter itu, warga lalu lalang saling membantu satu sama lain.

Bau asap debu bekas puing kebakaran juga masih tercium.

Baca juga: Sudah 14 Jam, Asap Masih Muncul di Lokasi Kebakaran Rumah di Bangka Jaksel

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com