Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tahun Silam, Warga Kampung Pulo Digusur Paksa, Picu Bentrokan Besar

Kompas.com - 18/08/2022, 05:15 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh tahun silam, tepatnya 20 Agustus 2015, terjadi bentrokan hebat di Kampung Polo, Jatinegara, Jakarta Timur. 

Warga Kampung Pulo berhadap-hadapan dengan petugas yang hendak menggusur paksa kampung mereka. 

Suasana di Kampung Pulo pagi itu begitu mencekam.

Sejak awal kedatangan aparat Satpol PP dan kepolisian, situasi sudah langsung memanas. 

Camat Jatinegara Sofian Taher dan Asisten Pembangunan Jakarta Timur Teguh Hendrawan berupaya melakukan negosiasi guna menenangkan warga. 

Namun warga langsung berubah menjadi beringas saat melihat backhoe dinyalakan. 

Baca juga: Mesin Alat Berat Menyala, Warga Kampung Pulo Makin Beringas

Mereka langsung melemparkan batu-batu ke arah backhoe.

Petugas backhoe yang panik mulai menggerakkan lengan backhoe ke kanan dan ke kiri. Kaca pengemudi backhoe pun pecah terkena batu.

Petugas dan warga pun bentrok. Warga melemparkan batu-batu ke arah petugas. Petugas kepolisian membalas dengan menembakkan gas air mata.

Karena kalah jumlah, aparat kepolisian dan Satpol PP pun sempat berhasil dipukul mundur. 

Warga lalu membakar satu backhoe yang sudah ditinggalkan petugas. 

100 Anggota Brimob Dikerahkan

Bentrokan antara warga dan aparat saat pembongkaran rumah di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (20/8/2015). Pembongkaran rumah di bantaran kali ini dilakukan untuk normalisasi Kali Ciliwung. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Bentrokan antara warga dan aparat saat pembongkaran rumah di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (20/8/2015). Pembongkaran rumah di bantaran kali ini dilakukan untuk normalisasi Kali Ciliwung. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Mengetahui adanya perlawanan dari warga, Polda Metro Jaya pun mengirimkan personil tambahan ke Kampung Pulo. 

Total ada 100 anggota Brimob yang dikerahkan untuk mengamankan penggusuran

Polisi juga mengerahkan tiga kendaraan meriam air atau water cannon untuk mengurai massa. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com