DEPOK, KOMPAS.com - Orangtua korban enggan mengambil langkah hukum atas tenggelamnya kedua bocah berinisial FRF (7) dan MRF (4) di kubangan bekas galian proyek tol kawasan Limo, Depok pada Minggu (1/1/2023).
Nur Ali, orangtua dari FRF (7), mengaku telah mengikhlaskan kepergian anak laki-lakinya itu dan mengganggap kejadian itu sebagai musibah.
"Awalnya panik, enggak terima, mau nuntut, karena itu anak sendiri, tapi mencoba sabar banyak merenung, akhirnya ya sudahlah namanya sudah takdir," kata Ali saat ditemui di kediamannya di RT 006 RW 002, Kampung Limo Poncol, Limo, Depok, Minggu.
Baca juga: 2 Bocah Ditemukan Tewas di Kubangan Proyek Tol Limo Depok
Selain itu, Ali mengaku tidak mau menyusahkan banyak orang jika dirinya menempuh langkah hukum.
Terlebih, Ali sudah mengenal para pekerja di proyek tol tersebut
"Kami cuma bisa legowo, ikhlas, enggak mau nyusahin banyak orang, enggak mau ada hitam di atas putih,"ujar Ali.
"Cuma diselesaikan secara kekeluargaan, tapi apapun yang saya butuhkan itu ditolong. Saya juga keamanan di proyek ini sudah kenal semua," sambung dia.
Baca juga: 2 Bocah yang Tewas di Kubangan Proyek Tol Limo Sempat Dinyatakan Hilang Usai Pamit Beli Petasan
Kepala Kepolisian Sektor Cinere Kompol Jun Nurhaidah Tampubolon juga menyatakan orangtua dari kedua bocah itu tak menuntut dan menolak jenazah anaknya divisum.
"(Orangtua korban) sudah mengikhlaskan dan anggap musibah dituangkan ke dalam surat pernyataan dan menolak untuk divisum," kata Jun.
Jun menambahkan, pihaknya menerima laporan penemuan jasad kedua bocah tersebut sekitar pukul 09.20 WIB.
Saat ditemukan, kedua jasad bocah berinisial MRF (4) dan FRF (7) dalam keadaan mengambang di kubangan tersebut.
"Temuan mayat dua anak laki-laki yang tewas tenggelam dalam kubangan air galian proyek tol daerah Limo," kata Jun saat dikonfirmasi, Minggu.
Baca juga: Soal Rusaknya Jalan Limo Raya Imbas Proyek Tol Cijago, Ini Solusi Kontraktor
Berdasarkan keterangan saksi, kedua korban meminta izin ke orangtuanya untuk membeli petasan pada Sabtu (31/11/2022) pukul 17.30 WIB.
Namun, kedua bocah tersebut tak kunjung pulang dan akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
"Korban tak pulang-pulang bersama teman mainnya. Pagi harinya, korban ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia mengambang di galian proyek tol," ujar Jun.
Kedua jasad tersebut telah dibawa ke rumah duka dan langsung dimakamkan pada siang tadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.