Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Tinggalkan Rumah di Cakung, Suami Ibu Eny Sempat Berencana Kembali untuk Mengkhitan Tiko

Kompas.com - 10/01/2023, 13:18 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang kuli panggul bernama Agung Sunardi (60) mengungkapkan pesan yang sempat disampaikan ayah Tiko, Herman Mudji Susanto, saat meninggalkan rumah mewahnya di Kompleks PLN, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, 13 tahun lalu.

Kala itu, Agung adalah kuli panggul yang ikut mengangkut sejumlah barang yang akan dibawa Herman ke Madiun, Jawa Timur, pada 2010.

Menurut penuturan Agung, Herman sempat berjanji akan kembali ke rumah megahnya di Cakung usai meninggalkannya.

"Bapaknya Tiko waktu itu ikut mobil, pesan sama saya ntar tiga tahun lagi saya kesini mau nyunatin Tiko," ujar Agung di Cakung, Senin (9/1/2023), dilansir dari TribunJakarta.com.

Baca juga: Setelah Dibersihkan dan Dialiri Listrik, Ada Rencana Syukuran di Rumah Eny dan Tiko

Namun, ucapan yang sempat dikatakan Herman tak terwujud dan ia tak pernah bertemu kembali dengan Tiko dan Eny.

Lebih lanjut, Agung mengatakan bahwa tak ada lagi pesan yang disampaikan Herman selain ingin mengkhitan Tiko.

"Engga, cuma pesan aku tiga tahun lagi aku kesini, temuin saya pak, paling saya nyunatin anak saya gitu," ucapnya menirukan Herman.

Baca juga: Update Rumah Mewah Terbengkalai, Kamar Tidur Tiko Dipermak Duluan

Kepergian Herman pada 2010 lalu itu membuat Tiko yang bernama lengkap Pulung Mustika Abima (23) dan ibunya Eny Sukaesi (53) hidup tanpa listrik dan air di rumah mewah itu selama belasan tahun.

Adapun Eny diduga mengalami depresi sejak berpisah dan ditinggal oleh suaminya pada 2010 lalu.

Sejak saat itu, Tiko merawat sang ibu seorang diri. Eny disebut selalu menolak jika ada tetangga yang menawarkan uluran tangan.

Kehidupan Eny dan Tiko yang tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun pun menjadi sorotan sejumlah pihak hingga akhirnya banyak bantuan yang mereka berdua terima.

Baca juga: Kuli Panggul Ungkap Peristiwa 13 Tahun Lalu, Saat Ayah Tiko Meninggalkan Rumah...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com