Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Firasat Bakal Dipecat Heru, Geisz Chalifah Pilih Mundur dari Komisaris Ancol

Kompas.com - 19/01/2023, 11:46 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Geisz Chalifah memutuskan mundur dari jabatan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Ia menyebut, surat pengunduran dirinya itu sudah diserahkan kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pada awal 2023.

"Saya sudah mengajukan surat pengunduran diri sejak 2 Januari lalu," ucap Geisz, dilansir dari TribunJakarta.com, Kamis (19/1/2023).

Walau demikian, ia mengakui hingga saat ini belum ada balasan yang diberikan Heru Budi terkait pengunduran dirinya itu. Dengan demikian, saat ini ia masih berstatus sebagai komisaris Ancol.

"Belum ada surat balasan, mungkin nanti pada saat RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)," ujar Geisz.

Baca juga: Sudirman Said Resmi Mundur dari Komisaris Utama PT Transjakarta

Adapun keputusan untuk mundur itu diambil Geisz setelah tiga bulan ditinggal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang purna tugas pada 16 Oktober 2022.

Seperti diketahui, Geisz merupakan salah satu loyalis Anies Baswedan. Geisz sebelumnya aktif mengelola Jakarta Melayu Festival.

Loyalis Anies Baswedan ini pun blak-blakan mengenai alasannya memilih mundur dari jajaran Komisari Ancol. Geisz menduduki jabatan komisaris Ancol sejak 2018.

Geisz mengaku punya firasat bakal ada perombakan jajaran direksi dan komisaris Ancol, pasca-pergantian tangkup kepemimpinan dari Anies Baswedan ke Heru Budi Hartono.

Sebelum dirinya dipecat, ia pun memutuskan untuk lebih dulu mengundurkan diri.Kalau nanti petinggi Ancol yang diganti hanya ia seorang, kata Geisz, maka ada kemungkinan tak baik secara publik.

"Nah, agar ringan langkahnya pak Pj (Heru Budi Hartono), saya mengundurkan diri lebih dulu. Jadi, enggak perlu mengganti yang lain juga," kata dia.

Baca juga: Eks TGUPP Era Anies Dicopot dari Komisaris PT LRT Jakarta

Setelah mundur dari jabatan Komisaris Ancol, Geisz mengaku bakal fokus menangani bisnis properti miliknya. Termasuk juga mengurus salah satu sekolah yang berada di bilangan Jakarta Selatan.

"Saya kam dari dulu di bisnis properti, mengurus sekolah, juga aktif di berbagai lembaga sosial, seperti MER C," tuturnya.

Bukan hanya Geisz, sebelumnya ada beberapa pendukung Anies yang tak lagi bekerja di BUMD DKI, salah satunya Sudirman Said. Ia memutuskan mundur sebagai komisaris utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Heru Budi Hartono tidak lama menjabat Pj Gubernur DKI Jakarta, langsung melakukan pergantian jajaran direksi dan komisaris perusahaan-perusahaan BUMD milik Pemprov DKI.

Di antaranya Heru Budi mencopot Tatak Ujiyati dari posisi Komisaris PT LRT Jakarta. Sama seperti Geisz, Tatak juga merupakan loyalis Anies Baswedan.

Di era kepemimpinan Anies, Tatak juga menjabat sebagai Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Punya Firasat akan Dipecat Heru Budi, Loyalis Anies Geisz Chalifah Pilih Mundur dari Komisaris Ancol. (Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos aka Abdul Qodir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com