Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Hoaks Penculikan Anak, Kapolda Metro: di Jakarta Hanya Ada 1 Kasus

Kompas.com - 11/02/2023, 22:15 WIB
Zintan Prihatini,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran meminta agar masyarakat tidak langsung percaya hoaks terkait kasus penculikan anak di Ibu Kota.

Hal ini disampaikan Fadil dalam guyub ketua RW se-Jakarta Utara di Ecovention Ancol, Sabtu (11/2/2023).

Pasalnya, menurut Fadil, muncul keresahan di tengah masyarakat usai satu anak bernama Malika diculik di bilangan Jakarta Pusat.

"Pak, bu, baru satu penculikan anak yang di Senen kemarin itu, Malika (korban). Sudah ditangkap pelakunya," kata Fadil.

"Hati-hati dengan berita-berita hoaks ini," ujarnya melanjutkan.

Baca juga: Sederet Hoaks soal Penculikan Anak yang Tersebar di Media Sosial

Fadil menegaskan bahwa para orangtua harus memastikan dahulu informasi yang tersebar luas terutama di media sosial.

Menurut Fadil, berdasarkan video yang beredar, dinarasikan bahwa penculik anak beraksi dengan datang ke sekolah. Para pelaku kemudian disebut bakal memasukkan korban ke dalam karung.

Fadil lantas memastikan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.

"Tidak ada, di Jakarta ini cuma ada satu kasus penculikan. Itu pun yang nyulik adalah tetangga, sudah kenal. Yang suka ngumpulin plastik bekas itu, sudah kenal sama korban," kata Fadil.

Baca juga: Maraknya Percobaan Penculikan Anak Bikin Ibu-ibu Makin Khawatir

Kendati demikian, Fadil tetap mengimbau kepada para orangtua agar tetap waspada dan mengontrol anak-anaknya.

Ia juga mengatakan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas wajib memberikan edukasi kepada masyarakat agar tak termakan hoaks.

"Namun demikian, ini menjadi bahan buat Babinsa dan Bhabinkamtibmas bahwa tidak ada di Jakarta sampai hari ini kasus penculikan anak itu," ujar Fadil.

"(Ada) satu, dan itu sudah ditangkap pelakunya. Yang viral-viralkan di medsos itu, itu semua berita-berita lama dikumpulkan jadi satu," katanya lagi.

Untuk diketahui, Fadil menghadiri guyub ketua RW se-Jakarta Utara bersama Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono, dan Panglima Kodam Jaya Mayjen Untung Budiharto.

Baca juga: Terjadi Dua Upaya Penculikan Siswa SD di Pondok Kelapa dalam Sehari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com