JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, marak percobaan penculikan anak-anak di sejumlah wilayah, termasuk di Jakarta Timur.
Salah satu yang terbaru adalah percobaan penculikan pada seorang pelajar perempuan di SDN Pondok Kelapa 07 Pagi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, berinisial S (8) pada 26 Januari 2023 lalu.
Yuni (64), seorang ibu bagi dua anak perempuan dan berdomisili di Kota Bekasi, mengaku sangat prihatin dengan maraknya kasus penculikan anak akhir-akhir ini.
"Siapa pun orangtuanya, enggak akan pernah tenang untuk lepas anak sekolah," terang dia ketika dihubungi, Kamis (9/2/2023).
Baca juga: Percobaan Penculikan di Pondok Kelapa Menyisakan Trauma, Korban Siswi SD Sakit dan Enggan Sekolah
Menurut dia, bahaya penculikan tidak hanya mengintai anak-anak TK atau SD, tapi juga remaja.
Untuk remaja sendiri, penculikan bisa terjadi melalui media sosial ketika mereka berkenalan dengan orang asing.
"Bisa dibodohin, terus ketemuan dan diculik. Kayak diiming-imingi HP lah. Terutama SMP Kelas 1, itu kan peralihan dari anak ke remaja," ujar Yuni.
Baca juga: Penculik Malika Jual Gerobaknya Sebelum Culik Korban di Gunung Sahari
Serupa dengan Yuni, Anggi (25) asal Jakarta juga khawatir dengan maraknya percobaan penculikan saat ini.
Sebab, modusnya sangat beragam, bukan hanya orang asing menyamar sebagai rekan dari orangtua.
"Motif penculikannya juga semakin bikin ngeri, kayak contohnya kasus penjualan organ oleh anak di bawah umur itu," ucapnya ketika dihubungi, Kamis.
Baca juga: Jerat Hukum Berlapis Menanti Penculik Malika, Terbukti Ada Kekerasan Fisik Selama Memulung
Ita (36), warga Jakarta, juga mengaku khawatir dengan modus penculikan yang sudah beragam.
Menurut dia, modus saat ini sudah bukan lagi sekadar orang asing menawarkan permen dan mengajak anak ke suatu tempat.
Inilah yang membuatnya menganggap para orangtua saat ini menjadi lebih waspada.
"Terlebih buat yang punya anak kecil. Usia 15 tahun ke bawah masih rawan penculikan karena masih mudah aja buat mau diajak orang enggak dikenal," kata Ita ketika dihubungi, Jumat (10/2/2023).
Baca juga: Kisah Wanita Nekat Culik Bayi Tetangga untuk Dijadikan Anak
Menurut dia, orangtua harus selalu waspada.
Sebab, jika percobaan penculikan tidak berhasil digagalkan, anak bisa menjadi korban.
"Enggak tau kita dibawa ke mana anaknya. Kalau berhasil ditemuin kan enggak ada yang bisa jamin anaknya masih dalam keadaan hidup apa enggak," ujar Ita.
"Ngebayanginnya aja ngeri karena anak saya masih pada umur di bawah 10 tahun," sambung dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.