JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meminta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mempercepat pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara.
Untuk diketahui, pembangunan ITF Sunter kini mandek karena pergantian direksi PT Jakpro serta pemilihan mitra investor tengah dievaluasi.
Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto berujar, pihaknya telah melayangkan surat kepada Jakpro.
"Memang kami sih sudah bersurat kepada PT Jakpro untuk mempercepat saja prosesnya (pembangunan ITF Sunter)," ujar Asep di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2023).
Baca juga: Pembangunan ITF Sunter Mandek, DLH DKI: Jakpro Evaluasi Pemilihan Mitra
Menurut dia, DLH DKI melayangkan surat permintaan percepatan pembangunan itu sekitar 2-3 pekan lalu.
"Surat terakhir (dikirimkan ke PT Jakpro) sekitar dua atau tiga minggu yang lalu," kata Asep.
Menurut Asep, Jakpro menargetkan pembangunan ITF Sunter bisa dimulai sekitar November 2023. Ia pun berharap Jakpro mampu merealisasikan target tersebut.
"Mudah-mudahan dalam akhir tahun ini bisa mulai konstruksi ya. Saya berharap demikian, tapi kalau clear-nya silakan tanya sama Jakpro," tutur Asep.
Baca juga: Pergantian Direksi Jakpro Jadi Penyebab Pembangunan ITF Sunter Mandek
Dalam kesempatan itu, Asep mengungkapkan, pembangunan ITF Sunter mandek karena PT Jakpro tengah mengevaluasi pemilihan mitra investor.
"Belum ada perkembangan, lagi berhenti dulu. Kata Jakpro, lagi ada evaluasi pada saat pemilihan mitranya (investor) kemarin," ungkap dia.
Ia mengakui, Jakpro menemui kendala dalam pemilihan mitra investor pembangunan ITF Sunter.
Baca juga: Heru Budi Persilakan Jakpro Tunjuk Kontraktor Pembangunan ITF Sunter
Menurut Asep, Jakpro terkendala karena pergantian direksi yang terjadi beberapa waktu lalu. Direktur utama Jakpro diganti pada 28 November 2022.
"Memang kemarin ada proses penggantian direksi (Jakpro). Jadi, direksi baru perlu melihat lagi proses kemarin itu sudah benar atau tidak," tutur Asep.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail sebelumnya berujar alokasi penyertaan modal daerah (PMD) yang didapat PT Jakpro untuk menggarap ITF Sunter sekitar Rp 577 miliar.
"Sekitar Rp 577 miliar," ujar Ismail, 30 November 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.