Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ERP di Jakarta Diperkirakan Bakal Pakai Transaksi Nirsentuh

Kompas.com - 15/02/2023, 06:07 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi yang akan dipakai untuk sistem jalan berbayar elektronik (electronic road pricing/ERP) di Ibu Kota diperkirakan bakal menggunakan transaksi nirsentuh tanpa kartu atau dikenal multi lane free flow (MLFF).

Adapun MLFF merupakan layanan transaksi tanpa sentuh yang dilakukan otomatis melalui aplikasi di ponsel yang memiliki global navigation satelit system (GNSS) dan data kendaraan dikenali menggunakan satelit.

Baca juga: DPRD DKI Sebut Penerapan ERP untuk Ojol Harus Dipertimbangkan

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengaku telah mengetahui penjelasan singkat soal teknologi yang akan diinstal untuk menarik tarif layanan jalan berbayar elektronik kepada pengendara kendaraan yang melalui jalan ber-ERP.

"Persisnya seperti apa, kami belum dengar penjelasan. Saya dengar singkat saja," kata dia di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2023).

Menurut dia, akan ada dua teknologi yang bakal dipakai untuk penarikan tarif ERP, yakni gerbang seperti pintu masuk-keluar tol pada umumnya dan MLFF yang menggunakan satelit.

Berdasarkan penjelasan singkat itu, diperkirakan teknologi yang bakal dipilih adalah MLFF yang menggunakan satelit.

"Teknologi ada dua ya, konvesional pakai gate (seperti di pintu tol) dan satelit (MLFF). Sepertinya yang akan dipilih yang satelit," ujar Ismail.

Baca juga: Dishub DKI Dinilai Kontradiktif soal ERP, DPRD Minta Kejelasan

Di sisi lain, ia menegaskan bahwa pemilihan teknologi ini belum secara resmi bakal digunakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Belum fix (teknologi ERP akan menggunakan transaksi tanpa sentuh)" kata Ismail.

Soal MLFF

Sistem MLFF memanfaatkan teknologi GNSS, yang akan meniadakan gerbang tol, sehingga penggunanya tidak lagi perlu mengantre dan menempel kartu saat akan memasuki jalan tol.

MLFF adalah proses pembayaran tol tanpa berhenti, yang berarti pengguna jalan tol tidak harus mengentikan kendaraannya di gerbang tol.

Sistem akan memungkinkan penggunanya melakukan transaksi melalui aplikasi di ponsel dan dibaca melalui satelit.

Teknologi ini membuat alat pembaca tidak perlu di setiap tempat karena memakai satelit, berbeda dengan radio frequency identification (RFID).

GNSS memakai alat yang dipasang di dalam mobil. Ketika kendaraan berada di gardu jalan tol, alat itu akan terbaca melalui sistem di satelit.

Baca juga: Tolak Ajakan Pemprov DKI Bahas ERP, Ojol: Kalau Berunding, Nanti Kami Dikondisikan

Cara kerja dan manfaat MLFF

Dilansir dari informasi resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sistem MLFF akan mempermudah pengawasan lalu lintas melalui monitoring real time.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com