Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI-Kementerian Sinkronkan Data Warga Miskin agar Bantuan Tepat Sasaran

Kompas.com - 15/02/2023, 21:00 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menggelar rapat koordinasi terkait percepatan penanganan kemiskinan ekstrem dan penanganan kampung kumuh di Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Rapat yang dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy itu digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat.

Selain itu, turut hadir dalam rapat pejabat Kementerian Sosial (Kemensos) dan pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca juga: Undang Menteri ke Balai Kota, Heru Budi Gelar Rapat untuk Tangani Kemiskinan Ekstrem

Heru berujar, saat rapat, jajarannya membahas sejumlah hal bersama Muhadjir.

Salah satunya, kepada Kemenko PMK, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyerahkan data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE), data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), dan hasil pendataan keluarga melalui aplikasi Carik Jakarta.

"Data P3KE, DTKS, dan Carik tadi kami laporkan kepada Bapak Menteri (Muhadjir)," ucap Heru usai rapat koordinasi.

Isi data yang diberikan adalah jumlah warga miskin di Ibu Kota, yakni tiga juta orang. Jumlah warga miskin itu termasuk warga yang tergolong miskin ekstrem dan warga terkena stunting.

"Kurang lebih tiga juta warga (miskin) yang termasuk DTKS, P3KE, dan Carik," sebut Heru.

Baca juga: Macet Jakarta yang Kian Menggila dan Cara Heru Budi Mengatasinya

Pemberian data itu merupakan salah satu langkah untuk menangani kemiskinan ekstrem di Ibu Kota.

Data Pemprov DKI tersebut akan disinkronisasikan dengan pemerintah pusat agar penyaluran bantuan lebih tepat sasaran.

Heru mengatakan, melalui penyerahan data tersebut, Pemprov DKI juga hendak menangani kasus stunting di Ibu Kota.

"Untuk menurunkan stunting, insya Allah bisa kami sama-sama menurunkan angka stunting, sebagaimana diamanatkan oleh Bapak Presiden (Joko Widodo)," kata Heru.

Kemudian, bersama Kementerian PUPR, Heru Budi mengaku membahas soal titik atau kawasan mana saja yang perlu direvitalisasi.

Kawasan yang perlu direvitalisasi ini merupakan kawasan yang tergolong kumuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com