Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Aren Jaya Mulai Surut Setelah 12 Jam, Warga Mulai Bersihkan Rumah dari Lumpur

Kompas.com - 20/02/2023, 09:01 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah warga mulai membersihkan sisa lumpur imbas banjir yang melanda selama hampir 12 jam pada Minggu (19/2/2023) malam di Jalan Pulau Saparua - Jalan Pulau Maluku, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Pengamatan Kompas.com di lokasi, hingga pukul 08.10 WIB, masih banyak warga yang membersihkan sisa air dan lumpur yang masuk ke rumah.

Bersenjatakan pel karet dan sapu lidi, warga mulai bersih-bersih sejak pukul 06.00 WIB.

Beberapa orang bahkan sudah mulai mengambil kendaraan sepeda motor dan mobilnya masing-masing usai banjir surut.

Diketahui, sejak Minggu malam, para warga mulai mengevakuasi kendaraannya ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam banjir.

Baca juga: Catat! Ini 7 Titik Banjir Usai Hujan Guyur Kota Bekasi Selama 2 Jam

Terkini, hanya tersisa genangan air sekitar 2-5 centimeter sisa banjir semalam. Dengan kondisi cuaca yang kini cerah, warga pun mulai mengeluarkan furnitur seperti sofa dan kasur untuk dijemur.

Beberapa dari mereka juga tampak berbincang untuk menanyakan kondisi rumahnya masing-masing.

Seorang warga bernama Emut Sugiarto (20) mengatakan, banjir di wilayah tersebut terjadi sejak pukul 17.00 WIB dan terjadi selama hampir 12 jam.

"Banjir itu sekitar 12 jam lamanya. Mulai hujan dan banjir sekitar jam 17.00 WIB, terus surut pas subuh, sekitar jam 05.00 WIB," ujar Emut kepada Kompas.com di lokasi, Senin.

Akibat guyuran hujan yang deras, rumahnya pun ikut terendam banjir. Genangan air yang masuk ke dalam rumahnya mencapai tinggi sekitar 20 centimeter.

Baca juga: Ini Perkataan Bos Ayam Goreng di Bekasi yang Bikin Karyawan Sakit Hati hingga Membunuh

"Banjir di luar rumah itu sekitar 50 centimeter, rumah masuk sekitar 20 centimeter. Itu air masuk ke dalam rumah sekitar jam 19.00 WIB," jelas Emut.

Hal tersebut juga dialami oleh Benny Pahrulian (24). Benny menyebut, akibat banjir semalam, dirinya sedikit terlambat bekerja lantaran harus membersihkan lumpur terlebih dahulu.

"Sampai sekarang belum beres, tapi sedikit-sedikit sudah dibersihkan (lumpur dan air sisa banjir)," jelas Benny.

Meski ketinggian genangan air cukup tinggi dan membuat susah, namun Benny menyebut belum ada bantuan yang datang, baik dari pihak Kelurahan atau dari pihak Kecamatan.

"Belum dapat bantuan apa-apa. Enggak ada (petugas) yang datang juga, di sini padahal langganan banjir," ungkap Benny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com