Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hari Peduli Sampah Nasional", Mengenal Tugas Pasukan Oranye yang Belum Banyak Diketahui Khalayak

Kompas.com - 21/02/2023, 14:44 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap tahunnya, pada 21 Februari, masyarakat Indonesia memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

HPSN diperingati dengan tujuan agar warga memahami persoalan sampah bukan hanya melibatkan satu orang, tetapi seluruh lapisan masyarakat Tanah Air.

Lebih mengerucut, salah satu lapisan yang turut andil dalam persoalan sampah di Ibu Kota adalah para petugas PPSU atau pasukan oranye.

Namun, ternyata lingkup kerja pasukan oranye tidak hanya berkutat pada sampah, seperti yang ketahui khalayak selama ini, yaitu membersihkan dan mengangkut sampah saja.

Salah satu petugas PPSU Kelurahan Kampung Rambutan, Kendar (37), mengungkapkan bahwa cakupan pekerjaannya cukup banyak.

Baca juga: Jadi Pasukan Oranye Tak Semudah Kelihatannya, Ada Ancaman Tertabrak hingga Dijambret

"Petugas oranye itu cakupan pekerjaannya banyak, termasuk (membersihkan dan memperbaiki) sarana umum," ujar Kendar di Kelurahan Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (20/2/2023).

Cakupan pekerjaan lainnya, kata Kendar, juga termasuk memperbaiki jalan berlubang, pemangkasan pohon tumbang, serta membantu di saat terjadi bencana alam.

"Setiap ada bencana kayak kebakaran dan longsor, kami siap bantu warga," imbuh Kendar.

Baca juga: Kisah Rezky, Pasukan Oranye Penjaga Jalan Ampera Jaksel dari Sampah...

Untuk bencana longsor, misalnya, petugas PPSU Kelurahan Kampung Rambutan Satria (31) menjelaskan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan PPSU.

"Kami siap bantu dalam hal yang kami bisa, misalnya kayak mengangkut dan merapikan puing, atau apa aja yang ada pascabencana," kata dia di lokasi, Senin.

Setiap PPSU wajib angkut sampah

Meski lingkup pekerjaan PPSU cukup luas, Kendar mengungkapkan bahwa setiap petugas wajib mengangkut sampah.

Satria menambahkan, untuk PPSU Kelurahan Kampung Rambutan sendiri, pengangkutan sampah dimulai sejak pagi hari setiap harinya.

"Kalau di kelurahan Kampung Rambutan, pengangkutan sampah dimulai dari Jalan Raya Bogor. Pokoknya sekitar jam 06.00 WIB atau 07.00 itu Jalan Raya Bogor udah steril dari sampah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com