Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap dalam Sidang, "Jenderalku" Muluskan Jalan untuk Jual Sabu Milik Teddy Minahasa

Kompas.com - 23/02/2023, 05:15 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulusnya penjualan sabu di bawah kendali Inspektur Jenderal Teddy Minahasa tak lepas dari pangkatnya sebagai jenderal bintang dua di Kepolisian RI (Polri).

Teddy Minahasa didakwa telah bekerja sama dengan anak buahnya di kepolisian dan warga sipil dalam bisnis gelap peredaran narkoba, salah satunya eks Kapolsek Kalibaru Kompol Kasranto.

Kasranto diketahui mendapatkan sabu dari terdakwa lain bernama Linda Pudjiastuti. Adapun sabu itu kemudian dijual lagi oleh Kasranto dengan meminta polisi untuk mencari pembelinya.

Keterlibatan Kasranto ini terungkap dari pengakuan eks anggota Polsek Muara Baru Aiptu Janto Situmorang sebagai saksi dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Jumat (17/2/2023).

Baca juga: Menilik Kembali Momen Hakim Ancam Usir Kuasa Hukum Teddy Minahasa, Hotman Paris Kah yang Dimaksud?

Janto mengaku bertemu dengan Kasranto pada Maret 2022 di kantornya. Kasranto yang saat itu menjabat sebagai Kapolsek Kalibaru belum menyinggung soal penjualan sabu.

Pada awal Agustus, Kasranto meminta Janto mencari pengedar untuk menjual sabu seberat satu kilogram. Dari situlah Janto mengenal Alex Bonpis, bandar narkoba dari Kampung Bahari.

Janto mengantarkan sabu seberat satu kilogram tersebut kepada Alex di Kampung Bahari. Setelah itu, Janto lalu menyerahkan uang hasil penjualan sabu sebesar Rp 500 juta kepada Kasranto.

Berlindung di balik nama jenderal

Tekad Kasranto untuk menjual sabu bukan tanpa alasan. Kasranto mengaku merasa aman untuk menjual sabu karena ia tahu barang haram itu milik seorang jenderal bintang dua.

Kala itu Linda mengatakan sabu tersebut berasal dari seorang jenderal yang bertugas di Padang, Sumatera Barat. Namun, Linda tidak menyebutkan siapa sosok jenderal yang dimaksud.

Baca juga: Teddy Minahasa dan Linda Punya Hubungan Khusus, Nomor Ponsel Disimpan Dengan Nama My Jenderal

"Karena saya menanyakan ke Linda, bahwa barang (sabu) itu punya jenderal. (Katanya) 'aman, Mas'. Maka dari itu saya bisa tertarik, itu karena barang jenderal, (sehingga) aman," ucap Kasranto, Rabu (22/2/2023).

Setelah bersepakat, Linda meminta Kasranto untuk datang ke kediamannya yang berada di Kedoya, Jakarta Barat. Di sana, Linda memberikan satu paperbag kembang-kembang warna coklat pada Kasranto.

Kasranto langsung meminta Aiptu Janto Situmorang untuk mencari pembeli sabu seberat satu kilogram tersebut. Sabu itu kemudian dijual pada Alex Bonpis senilai Rp 500 juta.

Uang itu pun kemudian disetorkan kepada Linda senilai Rp 400 juta. Diketahui, narkotika yang dijual itu merupakan hasil penyelundupan barang sitaan seberat lebih dari lima kilogram.

Baca juga: Terungkapnya Rantai Bisnis Narkoba Teddy Minahasa di Persidangan: Anak Buah Cari Pembeli hingga Gaet Alex Bonpis

Jenderal bintang dua itu adalah Teddy Minahasa

Tiga anak buah terdakwa kasus peredaran narkotika jenis sabu Irjen Teddy Minahasa menghadiri sidang di PN Jakarta Barat, Jumat (17/2/2023). Ketiga terdakwa itu yakni Kompol Kasranto, AKBP Dody Prawiranegara, dan Linda Pudjiastuti. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Tiga anak buah terdakwa kasus peredaran narkotika jenis sabu Irjen Teddy Minahasa menghadiri sidang di PN Jakarta Barat, Jumat (17/2/2023). Ketiga terdakwa itu yakni Kompol Kasranto, AKBP Dody Prawiranegara, dan Linda Pudjiastuti.

Membantah pernyataan Kasranto sebelumnya, Linda mengaku telah menyebut sabu seberat 5 kilogram itu milik Teddy Minahasa di kediamannya di bilangan Kedoya, Jakarta Barat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com