BEKASI, KOMPAS.com - Rumah milik Warno (65), yang berbahan dasar bata hebel itu luluh lantak akibat diterpa angin puting beliung.
Warno tidak sendiri mengalami musibah ini, masih ada ratusan warga Kampung Buek Jaya, Sumberjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, yang mengalami nasib sama.
Tak ada yang tersisa saat angin puting beliung meniup rumah Warno pada Rabu (1/3/2023) siang, termasuk kopi yang sudah ia seduh.
"Lho, waktu puting beliung saya lagi seduh kopi. Belum diminum itu kopinya," ucap Warno saat ditemui Kompas.com, Kamis (2/3/2023).
Kala itu, Warno sedang berada di dalam rumah bersama dengan tiga orang lainnya.
Baca juga: 3 Desa di Tambun Selatan Diterjang Angin Puting Beliung, 340 Rumah Rusak
Warno sendiri baru menyadari angin puting beliung meniup rumahnya, saat dia mendengar sesuatu yang tak beres di bagian belakang rumahnya.
Ia selalu ingat, ketika ada angin kencang, asbes plastik rumahnya akan mengeluarkan suara berdenyit.
Namun, saat angin puting beliung datang, Warno mengaku tidak mendengar denyit asbes plastik itu, padahal di luar sedang hujan deras.
Mengetahui sesuatu yang tak beres, Warno mengecek ke belakang. Dia langsung terkejut ketika melihat atap rumahnya sudah hilang.
"Pas saya lihat, itu bagian belakang sudah ambruk duluan. Nah, saya masih di dalam," jelas dia.
Baca juga: Melihat Puluhan Rumah di Tambun Selatan yang Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Secepat kilat ia kembali ke dalam. Dompet adalah barang pertama yang ia cari. Sementara keluarganya, sudah lebih dahulu keluar.
"Saya masih di dalam, cari dompet, cari celana, langsung pakai. Sudah parah nih, sudah ambruk, baru keluar," ungkap dia.
Sejauh ingatannya, angin puting beliung itu meluluh lantahkan rumahnya hanya dalam waktu kurang lebih 2 menit.
Meski selamat, ia kini tak mempunyai tempat tinggal dan barang apapun.
Bersama dengan keluarganya, Warno untuk sementara tinggal di kontrakan, tak jauh dari rumahnya yang hancur.
Ia tinggal di kontrakan berdasarkan arahan kepala dusun di desa tersebut.
Harapan Warno saat ini pun sederhana. Ia hanya ingin, rumahnya bisa kembali dibangun. Selain itu, ia ingin hidup tanpa khawatir akan tiupan angin puting beliung.
"Ya penginnya, (rumah) saya mah dibangun, selesai. Tinggal terima masuk saja," harap lansia itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.