JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang terjadi pada pipa BBM di Depo Pertamina Plumpang, Jalan Tanah Merah Bawah, Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam, disebut diawali suara ledakan.
Eli, saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, tak lama setelah suara ledakan, muncul api yang menyambar kabel di sekitar.
"Awalnya meledak (lalu) ada api. Tidak lama meledak lagi api menyambar terkena kabel langsung," kata Eli seperti dikutip dari Kompas TV pada Jumat.
Baca juga: Kebakaran Dipo Pertamina Plumpang Tewaskan 12 Orang
Api dari kabel itu merambat ke permukiman warga. Api itu membakar rumah dan sejumlah barang berharga milik warga.
"Sudah gitu di bawah ada motor, ada gas, ada orang. Sempat ada bau bensin kurang lebih setengah jam. Semua (warga) pada panik," kata Eli.
Eli mengatakan, warga setempat juga mencoba memadamkan api yang membakar permukiman dengan menyiramkan air seadanya di lokasi.
Namun, api tak kunjung padam, malah semakin membesar.
"Kami siram-siram tapi tak mempan. Namannya sudah pada panik. Setelah sejam ada teriak (warga) minta tolong," ucap Eli.
Baca juga: Tak Ada Korban Tewas akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang Dirawat di RS Koja
Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III membenarkan kebakaran yang terjadi di pipa penerimaan BBM di Depo Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023).
"Terjadi insiden terbakarnya pipa penerimaan BBM di Integrated Terminal BBM Jakarta, Plumpang," ujar unit Manager Communication Relations dan CSR Pertamina MOR III Eko Kristiawan, melalui pesan singkat, Jumat.
Menurut Eko, kini jajarannya sedang berupaya menanggulangi kebakaran.
Selain itu, Pertamina MOR III tengah mengevakuasi pekerja serta warga di sekitar lokasi kebakaran.
Baca juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Pertamina Investigasi Penyebabnya
"Saat ini sedang dilakukan upaya penanggulangan dan evakuasi pekerja maupun warga disekitar lokasi berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait," ujar Eko.
"Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat berupaya maksimal dalam penanggulangan insiden yang terjadi," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.