Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pengungsi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Markas PMI Jakut Mulai Menurun

Kompas.com - 04/03/2023, 21:54 WIB
M Chaerul Halim,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Markas PMI Jakarta Utara (Jakut), mulai menurun pada Sabtu (4/3/2023) sore.

Berdasarkan perkembangan data yang dihimpun dari Markas PMI pada Sabtu pukul 18.00 WIB, tercatat  terdapat 19 kepala keluarga dengan total 71 jiwa yang masih bertahan di posko darurat bencana.

Baca juga: Polri Identifikasi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang sampai 14 Hari ke Depan

Koordinator Posko Darurat Bencana PMI Jakarta Utara Hendra mengatakan, sebagian pengungsi yang telah meninggalkan posko itu karena rumahnya masih dapat ditempati. Namun, ada juga yang memilih menumpang di rumah keluarganya dari pada di pengungsian.

"Jadi ada penurunan dari pengungsian yang kemarin jumlahnya 278 jiwa," ujar Hendra saat dijumpai di Markas PMI Jakarta Utara, Sabtu.

Dari 71 pengungsi di Markas PMI yang ada saat ini, di antaranya meliputi 23 anak-anak, tujuh lansia dan 41 orang dewasa.

Hendra memastikan bahwa pengungsi di Markas PMI Jakarta Utara merupakan korban selamat dan warga sekitar yang terdampak. Mereka didominasi dari warga Kampung Tanah Merah.

"Jadi memang, pengungsi di sini rata-rata karena rumahnya sudah enggak bisa ditempatin. Kedua, ada juga rumahnya tidak rusak berat, jadi mereka mengamankan diri dulu sampai lokasi aman," kata Hendra.

"Karena kejadian kemarin itu, mereka ada semacam masih ketakutan," tambahnya.

Baca juga: RSPP Terima 26 Pasien Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 1 di Antaranya Meninggal Dunia

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tiga tenda peleton berwarna biru yang didirikan di lapangan Markas PMI Jakarta Utara, untuk para pengungsi.

Di dalamya, terdapat tempat tidur yang berjejer di sudut tenda. Terlihat, beberapa warga tengah beristirahat, berbincang dan menyantap makanan.

Sementara itu, petugas dan relawan tampak sibuk menyiapkan makanan dan serta perlengkapan untuk pada pengungsi.

Sebagai informasi, kebakaran di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.

Api pertama kali dilaporkan muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.

Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.

"Kalau info yang diterima itu kesamber petir," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Jumat malam. Setelah itu, api pun dengan cepat membesar karena dipicu karena banyaknya BBM di area Depo Pertamina.

Baca juga: Polisi Periksa Saksi dan Kumpulkan CCTV untuk Cari Tahu Sumber Api Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Embusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga pemukiman warga.

Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.

Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam. Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com