JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan warga terdampak akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) lalu.
Dari ratusan warga yang terdampak, puluhan anak-anak juga merasakan pahitnya musibah ini.
Tidak sedikit anak-anak yang kehilangan seragam sekolahnya lantaran hangus dilahap si jago merah.
Baca juga: Warga di Sekitar Depo Pertamina Plumpang Pasrah jika Direlokasi: Asal Nyaman dan Terjamin
"Pakaian untuk anak sekolah juga (kurang). Mereka hanya memiliki pakaian yang digunakan hari ini," kata Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara Nurhasanudin, Minggu (5/3/2023).
"Kami hanya memiliki banyak stok kertas dan buku. Sementara mereka (anak-anak) membutuhkan seragam sekolah, sepatu, dan juga baju ganti," tambah dia.
Oleh karena itu, Nurhasanudin berharap uluran tangan atau donasi dari para dermawan.
Nurhasanuddin menyatakan bahwa PMI Jakarta Utara akan senang hati menerima bantuan tersebut demi membantu anak-anak yang tinggal di sekitar Depo Pertamina Plumpang.
Apalagi ada upaya agar anak-anak tetap bisa mengenyam pendidikan meski saat ini belum kembali ke dalam kondisi normal.
Baca juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Warga Rawa Badak Sulit Buktikan Punya SHM
"Kami sih sebenarnya berharap anak-anak bisa tetap sekolah walaupun di tempat pengungsian. Karena PMI punya kendaraan yang bisa antar jemput mereka. Tetapi karena mereka gak punya seragam, akhirnya mereka gak bisa lagi masuk ke sekolahan," ujar Nurhasanudin.
"Jadi kalau ada yang ingin membantu bisa disalurkan langsung ke pihak PMI. Sekali lagi kami ingin proses belajar-mengajar mereka tidak terhenti," imbuh dia.
Kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api pertama muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.
Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.
"Kalau info yang diterima itu kesamber petir," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Jumat malam.
Baca juga: Duka Plumpang: Dari Peristiwa sampai Wacana Relokasi
Setelah itu, api dengan cepat membesar karena dipicu karena banyaknya BBM di area Depo Pertamina.
Embusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga pemukiman warga.
Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.
Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam. Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.