Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Disebut Abai, Tak Indahkan Perintah JK pada 2009 untuk Relokasi Warga Sekitar Depo Plumpang

Kompas.com - 06/03/2023, 05:30 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Sumber kompas.tv

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang melanda Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) lalu ternyata bukan yang pertama kali terjadi.

Pada Januari 2009, Depo Pertamina Plumpang yang dikelilingi permukiman warga juga pernah terbakar. Akibat kecelakaan tersebut, satu orang petugas tewas.

Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla (JK), mengingatkan PT Pertamina (Persero) untuk selalu menjaga standar keamanan dan keselamatan di kilang minyak yang mereka kelola.

"Ini suatu peringatan buat kita semua. Ini sudah menjadi bencana seperti yang terjadi di Cilacap, Jawa Tengah, yakni terbakarnya sejumlah kilang yang memerlukan waktu empat hari untuk memadamkannya," ujar JK usai meninjau Depo Pertamina Plumpang, Senin (19/1/2009).

Baca juga: Duka Plumpang: Dari Peristiwa sampai Wacana Relokasi

Melihat kenyataan bahwa kilang minyak itu sangat dekat dengan permukiman warga, JK pun meminta perusahaan milik negara itu untuk segera membebaskan lahan di sekitar depo Pertamina.

"Saatnya sekarang bagi Pertamina untuk segera melakukan pembebasan lahan di sekitar kawasan depo di seluruh Indonesia agar kawasan depo dengan kawasan permukiman benar-benar aman," ujar Jusuf Kalla saat itu.

Namun, instruksi tersebut nyatanya tidak diindahkan oleh PT Pertamina. Hingga kebakaran hebat melanda Depo Pertamina Plumpang pada Jumat lalu, kilang minyak itu masih dikepung permukiman warga.

Depo Pertamina Plumpang dikepung pemukiman padat.Tangkapan layar dari Google Maps Depo Pertamina Plumpang dikepung pemukiman padat.

Pengamat ekonomi energi Fahmi Radhi bahkan mengatakan bahwa kebakaran yang kedua di Depo Plumpang ini membuktikan bahwa PT Pertamina memang abai terhadap faktor keamanan dan keselamatan.

Baca juga: Tabungan Haji Rp 120 Juta Milik Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Ludes Terbakar

Menurutnya, Pertamina harus menerapkan sistem keamanan yang sesuai dengan standar internasional.

“Perlu diterapkan suatu sistem keamanan yang menggunakan standar internasional yang itu standarnya zero accident,” tutur Fahmi, dilansir dari Kompas.TV.

Update terbaru hingga Minggu (5/3/2023) malam, setidaknya 17 orang warga yang bermukim di sekitar Depo Pertamina Plumpang meninggal akibat kebakaran pada Jumat malam.

Lalu, 51 orang lainnya mengalami luka bakar, dan lebih dari 1,300 orang mengungsi karena rumah mereka terdampak kebakaran.

Usai kebakaran yang menelan banyak korban jiwa pada Jumat, PT Pertamina menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan bertanggung jawab penuh.

Baca juga: Warga Korban Kebakaran Pertamina Plumpang soal Wacana Relokasi: Apa Kata Nasib Saja

"Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (4/3/2023).

Pertamina membentuk tim gabungan dengan PT Pertamina Patra Niaga, lembaga terkait dan aparat penegak hukum untuk menginvestigasi penyebab terjadinya kebakaran di Depo Plumpang.

"Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang," ungkap Nicke.

(Kompas.TV: Fransisca Natalia/ Kompas.com: Muhammad Idris)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.TV dengan judul "Kejadian Berulang, Pertamina Dianggap Abai Soal Sistem Keamanan Atas Kebakaran di Depo Plumpang".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com