JAKARTA, KOMPAS.com - Abdul Jamil (46), salah satu warga Tanah Merah menyambut baik rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tentang pemindahan kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Pria yang mengaku memiliki surat Hak Guna Bangunan (HGB) atas rumah yang dia huni bersama keluarganya itu mengatakan, rencana tersebut adalah hal baik untuk masyarakat Tanah Merah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
"Kalau Depo Pertamina yang pindah, itu lebih baik karena warga sudah terlalu banyak. Untuk pengganti warga itu terlalu besar, lebih baik Deponya yang pindah dan mencari tempat yang lebih aman," kata Abdul Jamil pada Senin (6/3/2023).
Baca juga: Erick Thohir Bakal Relokasi TBBM Plumpang ke Lahan Pelindo
Abdul Jamil yang tinggal di RW 01 ini menuturkan, terbakarnya Depo Pertamina Plumpang ini bukanlah peristiwa yang pertama.
Sebagai informasi, sebelum Jumat, 3 Maret 2023, Depo Pertamina Plumpang juga pernah mengalami kebakaran pada 18 Januari 2009.
"Sebelumnya sudah pernah terjadi dan antisipasinya Pertamina, itu kurang baik, penanganan bencana itu kurang," kata Abdul Jamil yang mengaku sudah tinggal di Tanah Merah sejak 1991.
Hal serupa juga disampaikan oleh Matius (39), salah satu warga Tanah Merah yang tinggal di RT 12 RW 09.
Ia berbahagia lantaran keputusan tersebut akhirnya berpihak kepada masyarakat.
Baca juga: Erick Thohir Tetapkan Zona Aman di TBBM Plumpang 50 Meter dari Pagar
"Ya bagus dong, soalnya, lingkungan masyarakat di sini. Masa ada pipa dilalui minyak dari bawah tanah. Kalau di luar negeri, dia (Depo Pertamina atau kilang minyak) jauh dari permukiman," kata Matius dalam kesempatan yang sama.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menggelar rapat bersama dengan PT Pertamina pada Senin (6/3/2023) terkait kebakaran Depo Pertamina Plumpang pade Jumat (3/3/2022).
Dari rapat tersebut diputuskan untuk memindahkan kawasan TBBM Plumpang ke lahan milik PT Pelindo.
Erick mengungkapkan, ada dua rencana yang perlu segera disiapkan antara lain adalah rencana pemindahan kawasan pemukiman dari kawasan TBBM Plumpang, sekaligus menetapkan buffer zone atau zona aman di sekitar TBBM.
"Untuk menentukan buffer zone dan juga rencana pemindahan pemukiman warga tentunya tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu ada komunikasi dengan pemerintah setempat dan masyarakat," ujar Erick Thohir di kantornya, Senin (6/3/2023).
Baca juga: Jika Rusun Nagrak Dihuni Korban Depo Pertamina Plumpang, Pemprov DKI Diminta Beri Subsidi Sewa Unit
“Kami akan membuat buffer zone sekitar kilang Pertamina, tidak hanya di Plumpang tapi juga di Balongan dan Semarang. Di Plumpang, jaraknya 50 meter dari pagar, dan ini menjadi solusi bersama yang kita harap didukung Pemda dan masyarakat,” tambah dia.
Erick menekankan, tindakan yang akan dilakukan terhadap TBBM Plumpang diharapkan akan menjadi percontohan bagi fasilitas vital nasional, termasuk TBBM lain, dan kilang-kilang Pertamina di tempat lain.