Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh Mengaku Kondisi Huniannya Makin Memprihatinkan

Kompas.com - 07/03/2023, 07:58 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu rumah tangga bernama Ami (53) mengaku kondisi rumahnya yang terletak di Jalan X, Tebet, Jakarta Selatan, kian memprihatinkan.

Ami mengungkapkan, tembok belakang rumahnya yang berbatasan langsung dengan lahan urukan tetangga, belakangan ini sudah dalam kondisi yang membahayakan.

"Retakan baru terus bermunculan akhir-akhir ini. Yang bikin saya parno, retakan itu muncul di lokasi yang sebelumnya sudah ditambal atau diplester," ujar Ami dengan nada lirih kepada Kompas.com, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Cari Jalan Keluar, Dinas Citata DKI Panggil Warga Tebet yang Rumahnya Retak karena Ulah Tetangga

Ami tak menampik bahwa dirinya begitu khawatir selama beberapa hari ke belakang. Ia bahkan sampai jatuh sakit karena memikirkan masalah ini.

Apalagi Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertahanan (Citata) DKI Jakarta tak kunjung memberikan kabar usai meninjau kediamannya yang terletak di Kelurahan Kebon Baru, Senin (20/2/2023) lalu.

Alhasil hari demi hari dilewati Ami dengan kekhawatiran. Ia takut hasil tinjauan yang dilakukan Dinas Citata DKI Jakarta tak sesuai harapannya.

"Kondisi saya sempat drop karena urusan ini tak kunjung selesai. Belum ada kabar baik juga soal permasalahan ini. Apakah dia (tetangga Ami) akan membangun fondasi yang sesuai standar atau tidak," ujar dia.

"Waktu itu salah satu perwakilan Pemprov DKI Jakarta juga bilang kalau muncul retakan baru dibekas plesteran bahaya. Jadi saya semakin takut karena retakan baru benar-benar muncul di sana," pungkas Ami.

Baca juga: Pemilik Lahan di Tebet Bantah Tuduhan Tak Bangun Fondasi hingga Bikin Rusak Rumah Tetangga

Sementara itu Sub Koordinator Urusan Pengaduan dan Penanganan Hukum Dinas Citata DKI Jakarta, Maulana, mengatakan pihaknya tengah berupaya mencari jalan terbaik.

Terkini Maulana mengaku bahwa Dinas Citata DKI Jakarta telah memanggil tetangga Ami, Abdurrahman, sebanyak dua kali.

Hasilnya Dinas Citata DKI Jakarta memberikan arahan kepada Abdurrahman untuk segera memperbaharui fondasi dari lahan urukan yang dimiliki.

"Jumat kemarin pak Abdurrahman telah diminta datang ke dinas dan dia sangat kooperatif," kata Maulana saat dikonfirmasi Kompas.com

"Kami juga memberi arahan agar Pak Abdurrahman segera memperbaharui turap dan tembok pembatasnya. Teknis pelaksanaan sesegera mungkin dengan semua persiapan yang diperlukan dan berada di bawah pengawasan dinas-dinas terkait," imbuh dia.

Baca juga: Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh Walkout Saat Mediasi: Seperti Diintimidasi

Sebagai informasi, tembok rumah Ami retak-retak dan nyaris roboh lantaran ada proyek pembangunan di belakang rumahnya.

Tembok rumah Ami retak-retak diduga karena tetangganya menguruk tanah tanpa membangun fondasi lebih dulu.

Ami mengaku saat ini pihaknya hanya meminta keadilan. Ami ingin pemilik lahan membangun fondasi tepat di belakang rumahnya.

Tujuannya agar rumahnya tak semakin rapuh. Sebab, tembok belakang rumahnya berulang kali retak dalam beberapa bulan terakhir, meski sudah ditambal dan kini tambalan tersebut justru mengeluarkan retakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com