JAKARTA, KOMPAS.com - Felucia Sengky Ratna lahir di Salatiga, Jawa Tengah, pada 29 September 1979.
Sengky, sapaan akrabnya, tumbuh dalam keluarga yang harmonis sekaligus suportif.
Ayahnya yang merupakan seorang dosen di salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) acapkali memaksa Sengky untuk berpikir out of the box.
Hal itu dilakukan supaya Sengky terbiasa melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Cara pandang itulah yang akhirnya membuat Sengky dikenal sebagai wanita kuat dan inovatif.
Sederet inovasinya begitu terasa ketika Sengky mulai menduduki jabatan strategis pada 2017.
Baca juga: Lakukan Investasi Bodong dan Overstay, 8 WNA Akan Dideportasi Imigrasi Jaksel
Sengky yang saat itu menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan dan Verifikasi Dokumen Perjalanan Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat membuat program bernama "Immigration Corner" di Universitas Bina Nusantara Kampus Anggrek.
Program yang diluncurkan pada 2018 itu menyuguhkan pelayanan keimigrasian yang menyasar seluruh civitas akademika, baik yang memiliki kewarganegaraan Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA).
Satu tahun berselang, Sengky kembali membuat gebrakan di wilayah Jakarta Barat. Ia menjadi inisiator dari adanya Unit Layanan Paspor (ULP) di pusat-pusat perbelanjaan.
Waktu itu, Sengky membuka keran kerja sama dengan Lippo Mall Puri sebagai pusat perbelanjaan pertama yang memiliki gerai ULP di Tanah Air.
Baca juga: WN Filipina Dideportasi karena Overstay dan Tak Bekerja, Imigrasi: Dia Cuma Mondok di Pesantren
Sengky sengaja membuka ULP di pusat perbelanjaan untuk memangkas birokrasi, sekaligus memutus stigma negatif soal pengurusan dokumen keimigrasian.
"Memang dari awal saya sangat concern dengan pelayanan karena adanya stigma negatif yang selalu melekat di instansi pemerintahan bahwa pelayanan itu berbelit-belit," kata Sengky pada Rabu (8/3/2023).
"Jadi, saat itu saya bertekad untuk membuka keran layanan keimigrasian tidak hanya di kantor, tetapi di tempat umum atau ruang publik, sampai akhirnya saya berhasil membuka layanan paspor di pusat perbelanjaan," lanjut dia.
Dua inovasi buah pemikiran Sengky akhirnya mengantarkan dirinya untuk menduduki posisi yang lebih tinggi.
Sengky dipercaya untuk menjadi Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang pada 2020. Ia diketahui menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan tersebut.
Namun, baru beberapa bulan menjabat, Sengky langsung dihadapkan dengan situasi pelik. Pandemi Covid-19 yang mulai menjangkiti masyarakat di Tanah Air pada akhirnya membuat pelayanan publik mandek.